Dipublikasikan 11 hari yang lalu • Bacaan 1 Menit
Dikutip dari Reuters, tidak disebutkan jelas berapa banyak warga yang terpapar COVID-19. Namun, media pemerintah melaporkan 187.800 warga kini tengah dirawat di ruang isolasi.
Kasus pertama Korea Utara semula ditemukan di Pyongyang, pasien disebut terpapar subvarian Omicron BA.2. Meski Korea Utara baru mengonfirmasi kasus COVID-19 pertamanya di Kamis (12/5), banyak pakar meragukan klaim tersebut dengan mempertanyakan transparansi data.
"Ada insiden darurat terbesar di negara ini," kata media pemerintah, dikutip dari Straits Times, Kamis (12/5).
Sayangnya, Kim Jong Un kerap menolak bantuan vaksin COVID-19 dari luar negaranya. Ia juga tidak mengikuti aturan COVAX, badan yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kim kini fokus memerintahkan seluruh wilayah Korea Utara untuk lockdown. Hal ini menjadi satu-satunya cara pemerintah untuk mencegah transmisi atau penularan virus semakin meluas. Sebagai informasi, Kim mengumumkan laporan pertama kasus COVID-19 di negaranya saat memimpin pertemuan partai buruh untuk membahas penanganan wabah pertama di Korea Utara.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Nyaris 2 Tahun Nol Kasus, Kini Korea Utara Laporkan Kematian Pertama COVID-19!"