Winnetnews.com -&nbsp;PA 212 menggelar rakornas. Hasilnya, mayoritas peserta rakornas menginginkan PA 212 mengusung Habib Rizieq Syihab pada Pilpres 2019. 
 
&quot;Berdasarkan suara-suara pendapat yang masuk, dalam rakornas tadi, sebagian besar peserta rakornas menginginkan agar PA 212 memperjuangkan imam besar umat Islam HRS untuk menjadi capres RI,&quot; kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, dalam konferensi pers, di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018).&nbsp;

Selain Habib Rizieq, ada beberapa nama yang direkomendasikan. Di antaranya Prabowo Subianto, Tuan Guru Bajang, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan. 
 
&quot;Kemudian juga tadi sempat masuk dari peserta musyawarah beberapa nama-nama yang direkomendasikan untuk diperjuangkan untuk menjadi cawapres. Di antaranya Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Anies Matta, Zulkifli Hasan, Eggi Sudjana, Bachtiar Nasir, Prabowo Subianto,&quot; tutur Slamet.&nbsp; 
 
Dalam rakornas itu, Slamet mengatakan juga disepakati bahwa PA 212 berkomitmen untuk patuh dan tunduk kepada Habib Rizieq. Terutama mengenai keputusan-keputusan yang diambil Habib Rizieq. 
 
&quot;Semua peserta rakornas mayoritas menyepakati tunduk dan patuh dengan apa-apa yang menjadi keputusan imam besar umat Islam Indonesia,&quot; pungkasnya. 
 
Rakornas ini digelar secara tertutup. Acara ini dihadiri Ketua Dewan Penasihat Amien Rais, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Sekretaris Tim 11 Alumni 212 Muhammad Al-Khaththath, pengacara PA 212 Eggi Sudjana, jajaran pengurus, serta aktivis PA 212. Selain itu, hadir mantan Menpora Adhyaksa Dault.&nbsp;

PA 212 menggelar rakornas. Hasilnya, mayoritas peserta rakornas menginginkan PA 212 mengusung Habib Rizieq Syihab pada Pilpres 2019."Berdasarkan suara-suar...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-habib-rizieq-capres-2019.jpeg

Habib Rizieq Capres 2019

WinNetNews.com - Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka akan dilaksanakan pada 13-21 Agustus 2017 di Cibubur, Jakarta Timur. Pramuka pun meminta maaf karena akibat acara tersebut, lalu lintas di sekitar Cibubur mengalami peningkatan frekuensi kendaraan yang berujung pada kemacetan.&quot;Mulai hari ini, Sabtu 12 Agustus 2017, akan terjadi peningkatan frekuensi kendaraan yang dapat berujung kemacetan di sekitar Cibubur,&quot; kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/8/2017).Oleh karena itu, Adhyaksa meminta maaf atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Ia juga meminta doa restu agar acara ini berjalan dengan lancar.&quot;Karenanya, atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kami meminta maaf dan mohon doa restunya untuk kesuksesan kegiatan besar adik-adik kita ini,&quot; ujarnya.Acara tersebut akan berlangsung mulai tanggal 13-21 Agustus 2017, di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur. Raimuna ini akan diikuti 15.000 pramuka pilihan yang berasal dari 34 Provinsi dan 514 Kota/Kabupaten di Indonesia.&quot;Inilah pertemuan generasi millenial usia 16-25 tahun terlengkap dan terbesar di Indonesia. Dengan bangga kami kabarkan juga, panitia kegiatan besar ini adalah adik-adik kita dari Sanggar Kerja yang juga Pramuka berusia 16-25 tahun,&quot; jelas Adhyaksa.Presiden Joko Widodo direncanakan akan menghadiri Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka. Hal itu disampaikan Jokowi usai bertemu dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault di Istana Negara, Jakarta.&quot;Saya akan datang lebih awal pada 14 Agustus 2017 ke Cibubur. Selamat Hari Pramuka ke-56, dan mari kita sukseskan Raimuna Nasional Gerakan Pramuka,&quot; kata Jokowi, Kamis (10/8/2017).

Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka akan dilaksanakan pada 13-21 Agustus 2017 di Cibubur, Jakarta Timur. Pramuka pun meminta maaf karena akibat acara tersebut,...

raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-raimuna-nasional-xi-akan-dilaksanakan-13-21-agustus-2017-waspadai-kemacetan-di-cibubur.jpg

Raimuna Nasional XI Akan Dilaksanakan 13-21 Agustus 2017, Waspadai Kemacetan di Cibubur

WinNetNews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah telah mengambil keputusan untuk membekukan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang diduga berafiliasi dengan organisasi anti Pancasila.Dia menuturkan, salah satunya adalah Pramuka, dimana Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault disebut pernah mendatangi acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).Imam mengatakan, pembekuan bantuan untuk Pramuka akan terus dilakukan sampai ada penjelasan resmi dari Adhyaksa.&quot;Pemerintah telah mengambil keputusan. OKP, Ormas yang biasa dibantu pendanaan oleh Kemenpora, tidak akan membantu lagi. Mungkin salah satu yang sempat mengemuka di DPR tentang Pramuka. Kalau sekarang masih kami pending bantuannya, sampai betul-betul ada klarifikasi, ada penjelasan,&quot; kata Imam di kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu 23 Juli 2017.Dia menegaskan, ini salah satu bentuk ketegasan pemerintah dari terbitnya Perppu Ormas. Selain itu, klarifikasi diperlukan bukan dari Pramuka, melainkan individu Adhyaksa.&quot;Ini sebagai tindak lanjut dari ketegasan pemerintah dari Perppu Ormas kemarin. Saya sedang menunggu penjelasan Pak Adhyaksa Dault. Statement individu. Sudah kami minta, sedang kami tunggu jawabannya. Sampai kemarin belum. Mungkin secara tertulis sudah diluncurkan, tapi belum masuk ke meja saya,&quot; jelas Imam.Jika penjelasan dari Adhyaksa belum juga diberikan, lanjut dia, pihaknya akan meneliti lebih jauh, apakah itu perilaku individual atau sudah menjadi indentitas organisasi Pramuka.&quot;Kita pilih nanti. Apakah itu perilaku individual atau itu sudah menjadi ruh atau identitas identifikasi. Kalau HTI jelas, selain perilaku individual juga identitas orang sudah jelas. Tapi Pramuka saya kira tidak sejauh itu,&quot; tegas Imam.Dia merasa yakin, meski dibekukan sementara, Pramuka tetap bisa jalan. Pasalnya, banyak aset dan pengurusnya yang bisa membantu.&quot;Pramuka itu organisasi independen yang punya aset luar biasa besar. Coba saja datang ke Cibubur, itu berapa ratus hektare. Asetnya luar biasa,&quot; ungkap Imam.Dia melihat Pramuka akan dapat berkembang dengan lebih baik. Dengan begitu, sebenarnya organisasi ini sudah tidak perlu lagi bantuan dari Kemenpora.&quot;Menurut saya, Pramuka tidak butuh lagi dana pemerintah sebenarnya. Kalau melihat kekuatannya luar biasa,&quot; pungkas Imam.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah telah mengambil keputusan untuk membekukan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemasyara...

tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-tunggu-klarifikasi-adhyaksa-dault-bantuan-untuk-pramuka-dibekukan.jpg

Tunggu Klarifikasi Adhyaksa Dault, Bantuan Untuk Pramuka Dibekukan

Winnetnews.com - Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkap ada seorang mantan Menteri yang kini menjabat sebagai komisaris BUMN berniat mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara Islam. Mantan Menpora Adhyaksa Dault yang terekam hadir dalam acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pun langsung mengklarifikasi ke Tjahjo.Komisaris BRI itu membantah dirinya merupakan orang yang anti-Pancasila atau bahkan ingin membuat negara Islam. Ia juga mengklarifikasi terkait beredarnya video dirinya menyatakan mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).&quot;Itu video saya tahun 2013, sudah lama. Waktu itu saya hadir untuk memenuhi undangan dari HTI,&quot; ujar Adhyaksa Dault di Jakarta, Senin (22/5/2017).Ia mengaku, kala itu mau memenuhi undangan HTI karena dirasa HTI hanyalah organisasi atau ormas dakwah Islam. Namun jika saat ini HTI disebut anti-Pancasila, Adhyaksa menyerahkan kepada pemerintah.&quot;Dulu saya mau (diundang HTI) karena menurut saya dia hanyalah organisasi, lembaga dakwah Islam. Tapi kalau sekarang HTI disebut anti-Pancasila dan ingin dibubarkan, itu menjadi urusan pemerintah yang sekarang,&quot; paparnya.Selain telah melakukan klarifikasi kepada Tjahjo Kumolo, Adhyaksa juga mengaku sudah pernah mengirim surat ke Istana terkait dengan videonya tersebut.&quot;Makanya saya bingung kenapa ini (video berpidato di HTI) viral. Lah saya waktu itu saja sudah kirim surat ke Istana kalau saya sama sekali tidak ada maksud saya anti-Pancasila,&quot; kata dia.Dia menegaskan kalau dirinya sama sekali tidak anti-Pancasila. Hal itu ditunjukkan dengan dirinya mengikuti pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), lalu menjadi Menpora dan Ketua Pramuka.&quot;Bagaimana mungkin saya anti-Pancasila, saya saja dulu ikut pendidikan P4, terus Menpora, terus saya ini juga jadi Ketua Pramuka. Bahkan, dulu almarhum kakek saya meninggal karena mati-matian membela Pancasila. Jadi mana mungkin saya anti-Pancasila,&quot; jelas Adhyaksa.Dirinya pun bingung mengapa video yang sudah empat tahun lalu itu bisa viral. Oleh karena itu, ia pun membuat sebuah video klarifikasinya yang diunggah melalui situs berbagi video YouTube.Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan, saat ini degradasi jiwa nasionalisme berideologikan Pancasila juga menjangkiti pejabat pemerintahan. Dengan tegas dia menyebut, ada mantan menteri yang lantang menyerukan niatnya untuk mengganti Pancasila dan mengubah Indonesia menjadi negara Islam.&quot;Bayangkan, ada tokoh nasional, komisaris BUMN besar dengan enaknya teriak-teriak kita anti-Pancasila, kita ubah Indonesia menjadi negara Islam,&quot; tutur Tjahjo.Tjahjo menegaskan, ucapannya ini pun dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) telah membeberkan sejumlah bukti kuat perihal adanya mantan menteri yang hadir dalam sebuah acara ormas yang diketahui ingin menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah.&quot;Pak Wiranto menyebut data. Ada rekaman visualnya, rekaman tertulis, ada fotonya. Di mana, jam berapa, ada semua,&quot; jelas dia.

Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkap ada seorang mantan Menteri yang kini menjabat sebagai komisaris BUMN berniat mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI...

adhyaksa-klarifikasi-ke-mendagri-soal-eks-menteri-anti-pancasila

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/no_image.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/no_image.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/no_image.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/no_image.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/no_image.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/no_image.jpg

Adhyaksa Klarifikasi ke Mendagri Soal Eks Menteri Anti-Pancasila

WinNetNews.com - Bakal calon gubernur DKI Adhyaksa Dault mantap ingin maju ke Pemilu Gubernur DKI 2017. Bahkan Adhyaksa tak rela bila hanya menjadi calon wakil gubernur saja, melainkan Adhyaksa harus menjadi cagub untuk duduk di kursi DKI 1."Saya tidak mau jadi wagub. Saya enggak rela jadi wagub," kata Adhyaksa di acara diskusi Forum Aktivis Islam Peduli Pilgub DKI ' Penyampaian Visi dan Misi Calon Gubernur DKI ', KAHMI Center, Jl Turi 1 Nomor 14, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).Soalnya, Adhyaksa merasa posisi wagub tak mempunyai kekuatan penuh untuk membuat keputusan besar di Jakarta. Kalau ada tokoh lain yang mencari calon wagub, Adhyaksa menyarankan jangan mencari dirinya."Buat mengubah Jakarta maka harus menjadi gubernur. Kalau wakil gubernur, silakan orang lain," kata Adhyaksa.Bahkan Adhyaksa sudah mendekati dua tokoh yang menurutnya berpotensi menjadi cawagubnya. Entah siapa dua orang itu. Bakal cawagub potensial itu berciri-ciri punya latar belakang non-partai politik."Punya massa (pendukung) lah, bukan parpol, bukan birokrat. Nanti Anda lihat sendiri," kata Adhyaksa misterius.Bila tidak menjadi cagub, Adhyaksa tidak ingin maju sebagai cawagub. Dan bila nantinya ada calon selain dirinya, Adhyaksa akan memberikan usulan programnya untuk perbaikan Jakarta kepada calon yang didukung partai-partai itu."Nanti kalau terpilih maka saya jalankan (program saya). Kalau enggak (jadi cagub), nanti saya kasih program saya," kata Adhyaksa. disadur dari situs detik-news

Bakal calon gubernur DKI Adhyaksa Dault mantap ingin maju ke Pemilu Gubernur DKI 2017. Bahkan Adhyaksa tak rela bila hanya menjadi calon wakil gubernur saja, me...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/20411.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/20411.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/20411.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/20411.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/20411.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/20411.jpg

Adhyaksa Dault Tak Mau Jadi Cawagub

WinNetNews.com - Adhyaksa Dault merasa keberatan jika Revisi UU Pilkada benar-benar digulirkan, apalagi kalau syarat pencalonan independen diperberat."Ini isunya dinaikin lagi. Semoga sih tidak, kalau dinaikin sampai 20% ini terlalu berat buat kita, buat perorangan. Jadi kita akan mencoba cari, jika ada partai yang melamar kenapa tidak," ujar Adhyaksa di Restoran Tartine, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis, (17/3/2016).Adhyaksa menyoal hal tersebut karena waktu yang semakin mepet untuk mengejar target 15-20% dari total DPT warga DKI. Sejauh ini tim relawan yang mengusung Adhyaksa baru mengumpulkan kurang lebih 95.000 KTP."Sejauh ini sudah terkumpul 95.000-100.000 KTP. Sampai hari ini relawan yang bekerja ke saya, yang bener-bener relawan. Independen bener, nggak ada sponsornya. TV nggak punya. Kalau setiap hari di TV saya bingung juga. Kita bersaing secara fair," tambah mantan Menpora ini.Adhyaksa mengaku realistis, jika memang nantinya elektabilitasnya jelang batas akhir pengumpulan tak kunjung naik, ia tak akan memaksakan diri. Ia juga akan menyerahkan konsep yang sudah dibuatnya bagi siapapun calon yang nanti menang saat pilkada digelar.Untuk urusan dukungan partai politik, Adhyaksa akan terus berupaya meraihnya. Meski Ia mengaku sampai saat ini belum ada partai yang menyatakan secara resmi untuk mendukung pencalonannya."Baru satu partai yang melamar saya, Partai Kaipang yang ada di cerita Kopinghoo, belum ada maksud saya," ujar dia seraya tertawa. disadur dari situs detik news

Adhyaksa Dault merasa keberatan jika Revisi UU Pilkada benar-benar digulirkan, apalagi kalau syarat pencalonan independen diperberat."Ini isunya dinaikin lagi....

adhyaksa-tolak-syarat-calon-independen-diperberat

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/19747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/19747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/19747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/19747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/19747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/19747.jpg

Adhyaksa Tolak Syarat Calon Independen Diperberat

WinNetNews.com - Bakal calon gubernur Jakarta Yusril Ihza Mahendra berkeliling menemui kandidat lain yang juga akan maju di Pilgub DKI 2017. Setelah pada Jumat, 4 Maret 2016 lalu dia menemui Ahmad Dhani, Sabtu kemarin Yusril bertemu Adhyaksa Dault.Yusril juga bertemu Abraham Lunggana alias Lulung di Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PKB DKI Jakarta pada Kamis 3 Maret 2016 lalu. Dari sejumlah pertemuan itulah tercetus sebuah rencana, menyatukan kekuatan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bakal calon yang memiliki elektabilitas tinggi akan diusung bersama.Kesepakatan itu tercetus atas kesadaran pribadi masing-masing kandidat. "Daripada terlalu banyak orang maju ke Pilgub hasilnya hanya bikin capek. Sudah mengarah ke satu calon saja," kata Yusril saat dihubungi detikcom, Minggu (13/3/2016).Saat ini Yusril dan sejumlah bakal calon gubernur DKI itu terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Mereka juga menjalin komunikasi dengan partai politik yang punya kursi di DPRD DKI Jakarta.Menurut Yusril, partai politik tentu akan mendukung kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi. "Parpol ini akan melihat elektabilitas, orang yang didukung haruslah yang dipastikan akan menang. Kalau tidak akan menang, ngapain didukung," kata dia.Sementara menurut Adhyaksa Dault, angka elektabilitas akan diperoleh dari survei internal dan eksternal. Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan cagub dan cawagub DKI, angka elektabilitas itu akan dilihat.Menurut Adhyaksa, jika elektabilitasnya rendah maka dia akan memberikan dukungan kepada calon yang tingkat keterpilihannya lebih tinggi dari dia."Saya realistis. Kalau elektabilitas saya tidak maju-maju, maka (dukungan) akan saya berikan ke yang lebih mampu dari saya," pungkasnya. disadur dari situs detik news

Bakal calon gubernur Jakarta Yusril Ihza Mahendra berkeliling menemui kandidat lain yang juga akan maju di Pilgub DKI 2017. Setelah pada Jumat, 4 Maret 2016 lal...

yusril-adhyaksa-ahmad-dhani-dan-sandiaga-bersatu-melawan-ahok

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/19325.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/19325.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/19325.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/19325.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/19325.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/19325.jpg

Yusril, Adhyaksa, Ahmad Dhani dan Sandiaga Bersatu Melawan Ahok

WinNetNews.com - Adhyaksa Dault menyatakan siap maju menjadi Cagub DKI Jakarta. Pada awal April nanti dirinya akan mendeklarasikan diri."Insya Allah tanggal 2 April nanti saya akan deklarasi, tanpa atau dengan partai," ujar Adhyaksa Dault di kediamannya di Jalan Pangadegan Selatan No 10, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).Adhyaksa mengaku saat ini sedang mengumpulkan KTP warga DKI, untuk persiapan menjadi calon independen. Saat ini, dia mengaku sudah mengantongi sekitar 90 ribu KTP.Namun, Adhyaksa juga tetap menjalin komunikasi dengan partai politik. Sejauh ini, komunikasi sudah dibangun dengan beberapa parpol yang ada.Selain itu Adhyaksa juga mengaku punya komunikasi yang baik dengan PDIP. Ia dekat dengan Pramono Anung. Dia mengklaim Mendagri Tjahjo mendorong dirinya untuk maju.&#160;Tapi Adhyaksa mengatakan dirinya akan menerima tawaran dari parpol jika dijadikan cagub."Kalau partai melamar saya atau saya dilamar partai, saya akan menerima jika dijadikan cagub. Sebab, sebelumnya saya sudah menjadi menteri," ujarnya.Sejauh ini, Adhyaksa juga mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari pemuka agama. Di antaranya ada Ustadz Yusuf Mansyur, Ustadz Arifin Ilham dan Ari Ginandjar."Terakhir kemari Rhoma Irama. Soneta dan Partai Idaman akan mendukung. Staf dari Pak Yusril tadi juga telepon saya. Dia bilang mau bertemu dengan saya juga," tutur Adhyaksa. disadur dari situs detik news

Adhyaksa Dault menyatakan siap maju menjadi Cagub DKI Jakarta. Pada awal April nanti dirinya akan mendeklarasikan diri."Insya Allah tanggal 2 April nanti saya a...

adhyaksa-akan-deklarasi-diri-jadi-cagub-dki-2-april

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/18695.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/18695.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/18695.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/18695.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/18695.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/18695.jpg

Adhyaksa Akan Deklarasi Diri Jadi Cagub DKI 2 April

WinNetNews.com - Adhyaksa Dault memastikan akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017. Keputusan itu menyusul dari sikap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang memilih mundur untuk mencalonkan diri sebagi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017."Saya maju. Soal takdir urusan Allah," kata Adhayksa dalam perbincangan dengan tvOne, Senin, 29 Februari 2016.Beberapa waktu lalu, Adhyaksa mengaku bersedia mengalah jika Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, memutuskan maju. Namun, kini, Emil memilih untuk fokus pada tugasnya di Bandung."Kang Emil maju saya mengalah. Kalau beliau mundur, saya maju," tegas dia lagi.Adhyaksa menilai Emil memiliki banyak kelebihan. Misalnya saja pengalaman sebagai wali kota Bandung. Kemudian dari sisi survei, hasilnya Emil menempati posisi kedua setelah Basuki Tjahaja Purnama, gubernur Jakarta yang akan menjadi calon incumbent.Tak heran jika beberapa waktu lalu, ia mengundang Emil makan, dan ngobrol-ngobrol. Adhyaksa tak memungkiri sudah mendorong Emil untuk maju."Kalau Kang Emil maju, saya terwakililah," cerita dia.Oleh karena posisi sudah jelas, Adhyaksa kini bertekad untuk terus bergerak. Dia juga meyakini dirinya memiliki peluang."Di survei, saya nomor empat. Setelah Ahok, Kang Emil, Risma," katanya. Dilansir dari laman Viva.co.id politikFoto : www.republika.co.id

Adhyaksa Dault memastikan akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017. Keputusan itu menyusul dari sikap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ya...

adhyaksa-dault-ridwan-kamil-mundur-saya-maju

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/18009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/18009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/18009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/18009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/18009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/18009.jpg

Adhyaksa Dault: Ridwan Kamil Mundur, Saya Maju

WinNetNews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah relawan Adhyaksa Dault untuk mengumpulkan KTP.Pengumpulan KTP itu sebagai bentuk dukungan kepada Adhyaksa untuk maju mencalonkan diri sebagai gubernur melalui jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.Menurut Basuki, hal ini akan semakin menguntungkan warga Jakarta. Sebab, warga Jakarta memiliki banyak pilihan calon pimpinannya."Kan makin banyak yang ikut, Jakarta lebih diuntungkan. Jangan cuma pilih Ahok (Basuki) melulu. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.Dalam foto yang tersebar, dukungan kepada Adhyaksa Dault melalui pengiriman KTP dengan menghubungi ke nomor WhatsApp 082217980000. Dukungan dibentuk oleh Forum Peduli Jakarta.Basuki sebelumnya juga didukung oleh komunitas pendukungnya, yang dinamakan "Teman Ahok".Teman Ahok membuka posko pengumpulan KTP di beberapa pusat perbelanjaan. Mereka menargetkan pengumpulan 1.000.000 KTP bagi Basuki untuk maju sebagai calon gubernur jalur independen. disadur dari situs kompas

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah relawan Adhyaksa Dault untuk mengumpulkan KTP.Pengumpulan KTP itu sebagai bentuk dukungan kepada A...

ahok-dukung-pengumpulan-ktp-untuk-adhyaksa-dault

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/17878.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/17878.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/17878.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/17878.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/17878.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/17878.jpg

Ahok Dukung Pengumpulan KTP untuk Adhyaksa Dault

WinNetNews.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan mantan Menpora Adhyaksa Dault siang tadi di Jakarta. Kedua tokoh yang sama-sama ingin maju dalam Pilgub DKI 2017 itu, bertemu empat mata untuk membahas beberapa hal."Ya bertemu 4 mata, saya undang beliau," kata Adhyaksa, Minggu (28/2/2016).Pertemuan digelar sekitar satu jam di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta. Tepatnya setelah Ridwan Kamil mengisi seminar di Gedung Smesco, siang tadi. Adhyaksa tak membantah bahwa salah satu bahasan pertemuan itu adalah soal Pilgub DKI 2017."Dia katakan saya belum putuskan sekarang, besok saya putuskan pagi," ucap Adhyaksa.&#160;Dalam pembicaraan soal tata kelola daerah, Adhyaksa mengagumi kinerja Ridwan Kamil di Bandung. Selain hasil kerja nyata yang menuai pujian masyarakat, juga gaya kepemimpinan Kang Emil yang membuat Adhyaksa kepincut."Orang ini kan santun, kemudian nggak banyak omong tapi peringkat satu. Dia Wali Kota nomor satu kinerjanya menurut BPK, KemenPAN-RB, dan lainnya. Serapan anggarannya (tinggi), jauh sama DKI," imbuhnya."Ya saya sharing saja belajar, siapa tahu saya jadi Gubernur. Kita nggak tahu kalau Allah menghendaki, yang jelas saya sama dia visi misinya sama," imbuhnya."Saya belajar, tanya banyak sama dia. Saya kepincut," tambahnya lagi.Sumber: Detik&#160;

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan mantan Menpora Adhyaksa Dault siang tadi di Jakarta. Kedua tokoh yang sama-sama ingin maju dalam Pilgub DKI 2017 i...

pertemuan-4-mata-ridwan-kamil-dengan-adhyaksa

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/17817.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/17817.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/17817.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/17817.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/17817.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/17817.jpg

Pertemuan 4 Mata Ridwan Kamil dengan Adhyaksa

WinNetNews.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan kesiapannya maju dalam bursa pencalonan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ketua Kwartir Nasional Pramuka itu siap bertarung di Ibu Kota meski belum mendapat dukungan dari partai politik.Maju sebagai calon independen menjadi pilihan yang mesti ditempuh oleh Adhyaksa. Dia mengikuti jejak Gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama yang belum mendapat pinangan resmi dari partai politik."Walaupun sampai hari ini belum ada partai, tapi saya maju," kata Adhyaksa usai membahas Pramuka dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2).Adhyaksa mengakui popularitasnya kalah jauh jika dibandingkan dengan Ahok, sapaan Basuki. Namun dia melihat celah elektabilitas masih memberi peluang untuk bersaing dengan petahana yang menjadi kandidat unggulan.Seperti juga Ahok, Adhyaksa kini sudah mulai mengumpulkan kartu tanda penduduk teman dan koleganya. Penggalangan KTP itu menjadi amunisi awal bagi Adhyaksa untuk bersaing memperebutkan kursi DKI I.&#160;"KTP baru 90 ribu-an. Masih kalah jauh lah dengan Ahok," kata Adhyaksa.Managing Director Cyrus Network Eko David Afianto melihat kehadiran Adhyaksa Dault dalam konstelasi Pilkada DKI Jakarta mendapat dukungan yang cukup melesat. Namanya langsung menduduki posisi empat, dengan jarak yang tidak jauh dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.Data itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Cyrus pada 27 Oktober hingga 1 November 2015. Saat diuji dalam simulasi 23 nama, Adhyaksa mendapatkan angka 6,7 persen, hanya terpaut 2,4 persen dari Risma yang memperoleh angka 9,1 persen.Sementara di peringkat kedua ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Ridwan Kamil dengan angka 15,9 persen. Sedangkan Ahok masih memimpin dengan perolehan angka sebesar 40,7 persen.Eko menilai Adhyaksa dipilih karena dirinya merupakan mantan pejabat publik di level nasional, memiliki jejaring pendukung yang solid, dan selama ini banyak beraktivitas di Jakarta sehingga memudahkan bersosialisasi dengan warga.Dari sisi popularitas, Adhyaksa baru mengantongi angka 56 persen. Sementara Ridwan dan Risma mengalami peningkatan yang cukup tajam. Jika sebelumnya popularitas keduanya berkisar 73 persen dan 74 persen, tapi kini melonjak mencapai angka 81 persen dan 80 persen.(seperti dilansir dari CNN Indonesia)

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan kesiapannya maju dalam bursa pencalonan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ketua Kwartir Nasion...

adhyaksa-dault-sudah-mengumpulkan-90-ribu-ktp

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/15630.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/15630.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/15630.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/15630.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/15630.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/15630.jpg

Adhyaksa Dault Sudah Mengumpulkan 90 Ribu KTP

WinNetNews.com - Calon Gubernur DKI Adhyaksa Dault mengaku, setidaknya sampai saat ini sudah ada dua partai yang menyatakan ketertarikan untuk mendukung dirinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 nanti.Dua partai itu, kata dia, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKB). Bahkan, dia mengungkapkan telah bertemu dan berbicara mengenai visi misi jika akan menjadi Gubernur dengan kedua partai tersebut."Bukan tawaran, tapi ada semacam ngomong. Ngobrol minta visi misi. Ya mereka (PAN, PKS) sudah manggil saya juga untuk wawancara. Untuk ngomong," papar Adhyaksa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2/2016).Kendati demikian, ia mengaku masih mempertimbangkan apabila dipinang oleh dua partai tersebut. Karena sampai saat ini, dirinya masih menunggu hasil survei atas elektabilitas respon dari masyarakat jika ia maju sebagai Gubernur DKI Jakarta."Belum, Tapi untuk maju ya saya maju. Kecuali kalau elektabilitas rendah ngapain saya maju. Tahu diri lah. Tapi (calon gebernur) yang sekarang (elektabilitasnya) tinggi jangan jumawa juga. Kan gitu, ini kan belum tentu," katanya.Adhyaksa juga mengakui bahwa KTP yang saat ini terkumpul masih jauh dari Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok."Kalau KTP, sekitar 90 ribu-an. Jauh lah di bawah Pak Ahok. Orang kami gak punya fasilitas kok. Relawan juga alakadarnya. Saya gak mungkin melibatkan Pramuka. Gak boleh dilibatkan. Kan lain lagi ceritanya," pungkasnya.(seperti dilansir dari Okezone)

Calon Gubernur DKI Adhyaksa Dault mengaku, setidaknya sampai saat ini sudah ada dua partai yang menyatakan ketertarikan untuk mendukung dirinya di Pemilihan Gub...

adhyaksa-dault-mengaku-didukung-dua-parpol

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/14846.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/14846.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/14846.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/14846.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/14846.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/14846.jpg

Adhyaksa Dault Mengaku Didukung Dua Parpol

WinNetNews.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menanggapi dingin tudingan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut dirinya tidak paham statistik. Adhyaksa yang digadang-gadang sebagai lawan kuat Ahok itu disebut Ahok tak paham statistik, karena hanya berlatar belakang mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).Menurut Adhyaksa, meski hanya mantan Menpora, ia sudah cukup banyak mempelajari tentang statistik. Apalagi ia juga pernah menempuh pendidikan doktoral bidang kelautan dan perikanan di Institut Pertanian Bogor. Oleh karenanya, ia meminta Ahok agar tidak sombong.“Pesan saya, Ahok jangan jumawalah. Jangan suka merendahkan orang. Hidup ini berubah,” kata Adhyaksa, di Jakarta, Senin (1/2/2016).Adyaksa juga mengingatkan Ahok agar tidak pongah melihat hasil survei CSIS yang menempatkannya di urutan teratas. Sebab, survei itu dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Pilkada DKI yang masih lebih dari setahun lagi.&#160;“Sekali lagi saya pesan kepada Pak Ahok, jangan jumawa, jangan mentang-mentang. Survei hari ini tidak sama dengan nanti (saat menjelang Pilkada, red),” jelasnya.“Pak Ahok memang pintar segala-galanya. Tapi ingat, di atas langit masih ada langit.”Diketahui, tudingan Ahok ini bermula dari perhatian mereka terhadap hasil survei CSIS mengenai elektabilitas calon Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Survei itu menunjukkan bahwa elektabilitas Ahok 43,35 persen, mengungguli tiga nama lain, yakni Adhyaksa Dault (4,25 persen), Ridwan Kamil (17,25 persen), dan Tri Rismaharini (8 persen).Lantas, Adhyaksa menyebut hasil survei itu tidak menguntungkan bagi Ahok sebagai calon petahana. Dengan hanya memperoleh 43,35 persen berarti mayoritas warga DKI tak menghendaki Ahok jadi gubernur lagi.&#160;Namun Ahok langsung marah disebut tidak disukai mayoritas warga Jakarta. Ia pun menyebut Adhyaksa tidak paham soal survei, karena latar belakangnya hanya sebagai Menpora."Mungkin dia hanya Menteri Olah Raga (dulu) jadi dia enggak mengerti sistem statistik, sistem survei, dia enggak mengerti," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/2/2016). disadur dari situs teropongsenayan

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menanggapi dingin tudingan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut dirinya tidak paham statistik. Adhyaksa y...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/14262.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/14262.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/14262.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/14262.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/14262.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/14262.jpg

Adhyaksa Dault: Ahok Jangan Jumawa!

WinNetNews.com - Bakal calon gubernur DKI Adhyaksa Dault menilai mayoritas rakyat Jakarta tak ingin Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) melanjutkan kepemimpinannya selepas 2017 nanti. Dengan penalaran yang mirip, Ahok menilai mayoritas rakyat Jakarta berarti tak suka dengan Adhyaksa."Adhyaksa Dault cuma berapa persen ya? Empat persen atau dua persen saya enggak tahu. Kalau dia gunakan cara seperti itu, kasihan dia dong. Berarti 96 persen orang Jakarta enggak suka dia. Kan kasihan," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/2/2016).Rujukan keduanya adalah survei CSIS yang dirilis 25 Januari kemarin. Survei soal bakal calon gubernur itu menempatkan Ahok di urutan teratas dengan elektabilitas 43,35 persen, disusul Ridwan Kamil 17,25 persen, Tri Rismaharini 8 persen, dan Adhyaksa Dault 4,25 persen.Sebelumnya, Adhyaksa menyambut sumringah hasil survei CSIS yang menempatkan dirinya di nomor urut empat bursa cagub DKI teratas. Bagi Adhyaksa, mengalahkan Ahok di Pilgub DKI bukan hal yang mustahil."Saya melihat ada peluang. Incumbent Pak Ahok 43 persen, itu rendah. Karena incumbent dengan modal dasar 43 persen artinya mayoritas rakyat Jakarta tidak ingin beliau kembali," kata Adhyaksa saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/1). disadur dari situs detik news

Bakal calon gubernur DKI Adhyaksa Dault menilai mayoritas rakyat Jakarta tak ingin Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) melanjutkan kepemimpinannya selepas 2017...

ahok-kasihan-96-persen-orang-jakarta-enggak-suka-adhyaksa-dault

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/14115.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/14115.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/14115.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/14115.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/14115.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/14115.jpg

Ahok: Kasihan, 96 Persen Orang Jakarta Enggak Suka Adhyaksa Dault

WinNetNews.com - Kemunculan sosok baru yang digadang-gadang bakal jadi saingan berat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault tak menyulutkan langkah Ahok untuk tetap maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2017 mendatang. Tekad Ahok untuk maju lewat jalur independen di Pilkada mendatang.Memang Ahok belum mendeklarasikan secara resmi nama Cawagub yang akan mendampinginya kelak, sebab dirinya masih mempertimbangkan dan mencari yang terbaik untuk 'jodohnya' kelak. Namun saat disinggung tentang kriteria cawagub yang bakal digandeng oleh Ahok, dirinya melontarkan guyonan bakal menggandeng artis untuk diajak berlari bersama dalam membenahi Ibu Kota.Baca juga artikel: <a href="https://www.winnetnews.com/post/tiga-nama-untuk-kursi-gubernur-di-pilgub-dki-2017">Tiga Nama Untuk Kursi Gubernur di Pilgub DKI 2017</a>"Kalau (maju melalui) Teman Ahok kita cari wakil dong. Ya bisa orang partai atau mungkin cari yang artis-artis dong," kelakar Ahok yang WinGamers lansir dari detikcom.Ketika ditanya apakah dirinya tertarik untuk 'meminang' Rhoma Irama sebagai pasangan duetnya, Ahok spontan tertawa dengan santai. Ahok mengakui bahwa dia menggemari lagu-lagu ciptaan Pendiri Partai Idaman itu sejak masih bujangan. Namun, untuk menarik Sang Raja Dangdut sebagai calon pendampingnya kecil kemungkinan dilakukan oleh Ahok."Rhoma Irama saya (lagu-lagu) dangdutnya sudah hafal, mau lagu apa? Bergadang? Sudah hafal. Jadi kalau sudah hafal, sekarang cari yang enggak hafal," pungkasnya sambil tertawa.Baca juga artikel: <a href="https://www.winnetnews.com/post/ahok-optimis-rakyat-tetap-memilihnya-di-pilkada-2oi7">Ahok Optimis Rakyat Tetap Memilihnya Di Pilkada (2OI7)</a>"Nanti gue pikirin, cari artis yang cantik saja," canda Ahok sambil tertawa saat ditanya wartawan soal siapa pendamping yang akan dipilihnya untuk maju sebagai cagub DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015).

Kemunculan sosok baru yang digadang-gadang bakal jadi saingan berat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault tak menyulutkan langka...

tekad-bulat-ahok-maju-di-pilkada-2oi7-dki-melalui-jalur-independen

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/5460.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/5460.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/5460.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/5460.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/5460.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/5460.jpg

Tekad Bulat Ahok Maju di Pilkada 2OI7 DKI Melalui Jalur Independen

Jakarta, wingamers - Meskipun pemilihan Gubernur DKI Jakarta berlangsung dua tahun lagi, namun persaingan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di DKI Jakarta sudah ramai diperbincangkan. Sejumlah nama muncul dan digadang-gadang menjadi lawan kuat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diantaranya Waketum Gerindra Sandiaga Uno dan eks Menpora Adhyaksa Dault.Kedua lawan ahok menyatakan siap dan bersedia jika ditunjuk untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada pilgub tahun 2017 mendatang. Mereka saling melempar pendapat dan kritik tentang kondisi kota Jakarta saat ini. Salah satu kritik pedas yang dilontarkan oleh Pengusaha tampan Sandiaga Uno adalah dirinya merasa bahwa Jakarta saat ini belum sekelas kota metropolis lainnya. Selain itu pengusaha ternama itu juga menyampaikan beberapa rencana yang akan dilakukan untuk membangun kota Jakarta.Namun tak hanya sampai di situ, kritik yang disampaikan oleh Sandiaga nampaknya langsung dibalas oleh orang nomor satu DKI Jakarta saat ini. Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan balik apakah Sandi punya program yang lebih jago darinya."Orang Jakarta akan menilai, kalau jadi gubernur dia (Sandiaga) punya program apa? Apa yang pengin dia perbaiki? Apa yang belum Ahok kerjakan? Ada enggak ide lebih bagus, lebih hebat dari yang Ahok lakukan. Kalau ada dan orang percaya, berarti orang akan pilih dia dong" kata Ahok.Basuki Tjahaja Purnama mengakui dirinya tak tahu banyak tentang Sandiaga Uno. Pasalnya, selama ini Sandiaga lebih banyak bergerak di kepartaian dan dunia usaha, belum pernah menjabat di dunia pemerintahan.Sementara itu, penantang berikutnya Adhyaksa Dault memiliki strategi yang berbeda dengan Sandiaga Uno. Dirinya tidak memulai pertarungan dengan kritikan. Baginya kinerja Ahok sudah lumayan Oke. Dirinya beranggapan bahwa Ahok merupakan lawan yang berat, sehingga dirinya nanti harus bekerja lebih dari yang dilakukan oleh Ahok saat ini.Sementara itu dikalangan masyarakat, Ahok memang memiliki pengaruh dan popularitas yang cukup kuat. Sepertinya para pesaing harus berkerja ekstra untuk merebut hati masyarakat, mengingat kinerja Ahok saat ini sudah baik dan memiliki pendukung yang cukup kuat.

Jakarta, wingamers - Meskipun pemilihan Gubernur DKI Jakarta berlangsung dua tahun lagi, namun persaingan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di DKI Jaka...

tiga-nama-untuk-kursi-gubernur-di-pilgub-dki-2017

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/3769.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/3769.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/3769.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/3769.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/3769.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/3769.jpg

ADHYAKSA DAULT