WinNetNews.com - Harga minyak kembali naik dari level di bawah US$ 50 per barel pada pekan lalu, karena pasar fokus pada pertemuan lanjutan OPEC dan non OPEC soal kesepakatan pemangkasan produksi.Minyak acuan dunia Brent, dan minyak acuan Amerika Serikat West Texs Intermediate menambahkan dukungan dari pelemahan dolar, namun mata uang berubah positif menyusul jatuhnya euro pada program Bank Sentral Eropa untuk melanjutkan tapi mengurangi pembelian surat utang.Melansir CNBC, Jumat (9/12/2016), minyak acuan Brent naik 94 sen atau 1,8 persen ke level U$ 53,94 per barel. Sementara minyak mentah AS naik US$ 1,07 atau 2,2 persen ke level US$ 50,84 per barel.Produsen minyak bertemu di Wina pada Sabtu untuk melihat negara-negara yang bukan anggota OPEC akan ikut memangkas produksi untuk membantu menghilangkan kelebihan minyak global yang menurunkan harga lebih dari 2 tahun.Paginya, Brent tergelinncir ke teritori negatif sementar minyak AS mendapatkan keuntungan tipis setelah laporan bahwa Rusia melihat ada risiko bahwa pertemuan akan dipindahkan. Juru bicara kementerian energi Rusia mengatakan, pertemuan akan tetap berlangsung sesuai rencana.Berbicara di konferensi di New York, mantan Sekjen OPEC Abdalla El-Badri mengatakan bahwa produksi negara Non OPEC dipangkas 600 barel per hari adalah wajib.OPEC juga sepakat untuk memangkas produksi 1,2 juta barel per hari pada separuh 2017.

Harga minyak kembali naik dari level di bawah US$ 50 per barel pada pekan lalu, karena pasar fokus pada pertemuan lanjutan OPEC dan non OPEC soal kesepakatan pe...

harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-harga-minyak-kembali-naik-jelang-pertemuan-opec.jpg

Harga Minyak Kembali Naik Jelang Pertemuan OPEC

WinNetNews.com - Harga minyak dunia naik pada Senin (7/11/2016), setelah FBI membebaskan calon presiden Demokrat, Hillary Clinton, dalam penyelidikan penggunaan server pribadinya.Hal ini menenangkan kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian jika saingannya dari Republik, Donald Trump, akan terpilih.Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey pada Minggu (6/11) memberitahu anggota-anggota parlemen AS bahwa FBI tidak merubah rekomendasinya pada Juli untuk tidak menyelidiki Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadinya selama ia menjabat menteri luar negeri.Dalam sebuah surat kepada beberapa anggota Kongres, Comey mengatakan lembaga itu telah selesai melakukan kajian dan tidak menemukan apa-apa untuk mengubah posisinya.Para analis mengatakan investor dalam pandangan umum kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.Sementara itu, kenaikan harga minyak dibatasi oleh penguatan dolar AS pada Senin, karena greenback yang lebih kuat menghambat permintaan pasar terhadap komoditas yang dihargakan dalam dolar.Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 0,82 dolar AS menjadi menetap di 44,89 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 0,57 dolar AS menjadi ditutup pada 46,15 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak dunia naik pada Senin (7/11/2016), setelah FBI membebaskan calon presiden Demokrat, Hillary Clinton, dalam penyelidikan penggunaan server pribadiny...

harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-harga-minyak-dunia-menguat-terkait-putusan-fbi.jpg

Harga Minyak Dunia Menguat Terkait Putusan FBI

WinNetNews.com - Harga minyak dunia mempertahankan kenaikannya pada Kamis atau Jumat (30/9/2016) pagi WIB, karena investor terus bergairah didorong kesepakatan anggota OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) untuk membatasi produksi minyak mentah mereka.Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November bertambah 0,78 dolar AS menjadi menetap di 45,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 0,55 dolar AS menjadi ditutup pada 49,24 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.OPEC pada Rabu mencapai kesepakatan &quot;bersejarah&quot; untuk memangkas produksi minyak dari 33,24 juta barel per hari ke kisaran 32,50 juta barel hingga 33 juta barel per hari, menandai kesepakatan pemotongan produksi pertama di antara anggota-anggota OPEC dalam delapan tahun terakhir.Presiden OPEC Mohammed Bin Saleh Al-Sada mengatakan dalam konferensi pers bahwa para peserta sepakat untuk membentuk sebuah komite guna mempertimbangkan pangsa produksi dari setiap negara anggota, dan kemudian mengajukan laporan tersebut ke pertemuan OPEC berikutnya di Wina pada November.Harga minyak melonjak pada Rabu menyusul berita kesepakatan OPEC, dengan kedua minyak mentah AS dan minyak mentah Brent melompat lebih dari lima persen. Didukung sentimen optimis kesepakatan, harga minyak terus menguat pada Kamis.Namun, beberapa analis mengatakan masih ada ketidakjelasan atas rinciannya, serta risiko kesepakatan bisa menyelesaikan masalah.

Harga minyak dunia mempertahankan kenaikannya pada Kamis atau Jumat (30/9/2016) pagi WIB, karena investor terus bergairah didorong kesepakatan anggota OPEC (Org...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-kesepakatan-opec-kokohkan-harga-minyak.jpg

Kesepakatan OPEC Kokohkan Harga Minyak

WinNetNews.com - Pergerakan harga karet terpantau melesat pada perdagangan pagi ini, Rabu (21/9/2016), sejalan dengan penguatan tajam harga minyak mentah dunia.Harga karet untuk pengiriman Februari 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, melesat 1,27% atau 2,10 poin ke 167,20 yen per kilogram (kg) pada pukul 07.32 WIB, level tertinggi sepanjang masa kontrak berjalan.Sebelumnya, harga karet dibuka hanya menguat 0,18% atau 0,30 poin di posisi 165,40 yen per kg.Pada saat yang sama, harga minyak WTI kontrak November melejit 1,77% atau 0,78 poin ke US$44,83, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November naik tajam 1,29% atau 0,59 poin ke US$46,47 per barel.Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak menguat menyusul laporan penurunan persediaan minyak mentah AS serta kuatnya data impor dari Jepang.Berdasarkan data American Petroleum Institute, jumlah persediaan minyak mentah AS turun 7,5 juta barel menjadi 507,2 juta barel, penurunan mingguan ketiga.Di sisi lain, Kementerian Keuangan Jepang hari ini melaporkan kenaikan impor minyak mentah Jepang sebesar 0,5% pada Agustus dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.Sementara itu, nilai tukar mata uang yen Jepang pagi ini menguat tipis 0,01% atau 0,01 poin ke 101,69 per dolar AS pada pukul 07.37 WIB setelah dibuka stagnan di posisi 101,70.

Pergerakan harga karet terpantau melesat pada perdagangan pagi ini, Rabu (21/9/2016), sejalan dengan penguatan tajam harga minyak mentah dunia.Harga karet untuk...

harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-harga-karet-melesat-naik-seiring-penguatan-minyak.jpg

Harga Karet Melesat Naik Seiring Penguatan Minyak

WinNetNews.com - Harga minyak jatuh ke posisi terendah dalam sebulan setelah Libya dan Nigeria bersiap mengirim kembali minyaknya, menambah pasokan minyak dunia yang saat ini sudah surplus.Libya dan Nigeria diketahui sedang mempersiapkan diri mengekspor minyak yang lebih besar setelah sempat berkurang karena terkendala konflik di dalam negeri. Bloomberg melaporkan Sabtu (17/9/2016), kapal tanker dari pelabuhan utama Libya akan mengisi muatan pada 18 September 2016, pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. International Energy Agency sebelumnya telah mengatakan surplus minyak bakal bertahan lebih lama dibandingkan perkiraan. Harga minyak sudah mengalami fluktuasi sejak bulan lalu di tengah spekulasi bahwa OPEC dan Rusia sepakat melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menstabilkan pasar pada pertemuan di Aljazair, yang bakal digelar pada 27 September 2016.Analis senior Price Futures Group Phil Flynn mengatakan kabar bahwa Libya kembali mengirim tankernya membuat harga makin tertekan. &ldquo;Meningkatnya pengiriman akan membuat pasokan makin melimpah,&rdquo; ujarnya.West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober 2016 turun 88 sen ke posisi US$43,03 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan penutupan terendah sejak 10 Agustus 2016.Secara keseluruhan, harga merosot 6,2% sepanjang pekan ini. Adapun total volume transaksi tercatat 5% di bawah rata-rata 100 hari terakhir.Sementara itu, harga Brent untuk November 2016 menyusut 82 sen atau 1,8% ke level US$45,77 per barel di ICE Futures Europe.

Harga minyak jatuh ke posisi terendah dalam sebulan setelah Libya dan Nigeria bersiap mengirim kembali minyaknya, menambah pasokan minyak dunia yang saat ini su...

harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-harga-minyak-jatuh-ke-posisi-terendah-akibat-ulah-libya-dan-nigeria.jpg

Harga Minyak Jatuh Ke Posisi Terendah Akibat Ulah Libya dan Nigeria

WinNetNews.com - Harga minyak mentah melemah setelah Irak, produsen terbesar kedua OPEC, menyatakan akan meningkatkan ekspor minyak dalam beberapa hari ke depan .Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September melemah 22 sen atau 0,45% ke posisi US$48,30 per barel di New York Mercantile Exchanve pada pukul 6.28 WIB. WTI sebelumnya ditutup menguat 30 sen ke US$48,52 per barel pada hari Jumat.Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun 37 sen atau 0,73% ke level US$50,51 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasi di London. Brent sebelumnya ditutup melemah 1% di level US$50,88 pada hari Jumat.Seperti yang dilansir Bloomberg, Irak berencana meningkatkan ekspor minyak sekitar 5% dalam beberapa hari ke depan setelah kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman minyak dari tiga ladang minyak di Kirkuk.Fouad Hussein, anggota komite minyak dan energi dewan profinsi Kirkuk mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengapalan minyak Irak akan meningkat sekitar 150.000 barel per hari setelah ekspor dari ladang minyak Baba Gorgor, Jambour, dan Khabbaz dilanjutkan. Ketiga ladang minyak tersebut dioperasikan oleh BUMN Nothern Oil Co., namun jalur ekspornya dikendalikan oleh pemerintahan semi-otonom daerah Kurdistan.Sementara itu, berdasarkan data Baker Hughes Inc. yang dikutip Bloomberg, pengeboor minyak di AS membuka 10 anjungan pengeboran baru pekan lalu.Minyak telah naik lebih dari 20% sejak turun di bawah US$40 per barel pada awal Agustus. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya membuka kesempatan untuk membahas pembekuan produksi setelah menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa pembicaraan informal September kemungkinan akan membahas tindakan untuk menstabilkan pasar.

Harga minyak mentah melemah setelah Irak, produsen terbesar kedua OPEC, menyatakan akan meningkatkan ekspor minyak dalam beberapa hari ke depan .Minyak West Tex...

irak-akan-tingkatkan-ekspor-wti-melemah-045

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/36238.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/36238.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/36238.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/36238.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/36238.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/36238.jpg

Irak Akan Tingkatkan Ekspor, WTI Melemah 0,45%

WinNetNews.com - Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari tiga persen pada Senin atau Selasa WIB. OPEC mencoba menahan untuk meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan, yang telah menekan pasar pada posisi terendah dalam tiga bulan pada pekan lalu.Dilansir dari laman CNBC, Selasa 9 Agustus 2016, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 2,92 persen lebih tinggi, atau US$1,22, menjadi US$43,02 per barel.Minyak mentah berjangka patokan global, Brent diperdagangkan pada US$45,33 per barel, naik US$1,06 atau 2,39 persen.Pernyataan itu menambahkan bahwa pertemuan informal dari negara-negara anggota OPEC itu akan segera terjadi dan dijadwalkan berlangsung di sela-sela Forum Energi Internasional, di Aljazair dari 26-28 September.

Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari tiga persen pada Senin atau Selasa WIB. OPEC mencoba menahan untuk meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan, yang...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34825.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34825.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34825.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34825.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34825.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34825.jpg

OPEC Berencana Tahan Pasokan Minyak

WinNetNews.com - Harga minyak mentah melemah ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah spekulasi bahwa stok bahan bakar AS meningkat.Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September melemah 0,5% atau 21 sen ke level US$42,92 per barel di New York Mercantile Exchange.Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September naik 15% ke posisi US$44,87 per barel pada penutupan perdagangan di ICE Futures Europe exchange"Kekhawatiran tentang persediaan bahan bakar membebani pasar," kata Gene McGillian, analis senior dan broker di Tradition Energy, seperti yang dikutip dari Bloomberg.American Petroleum Institute memperkirakan pasokan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, lokasi penyimpanan terbesar AS dan titik pengiriman WTI, naik 1,38 juta barel pekan lalu.Berdasarkan data badan Administrasi Energi AS (EIA), stok minyak mentah AS mencapai 519,5 juta barel pada tanggal 15 Juli lalu, lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata selama lima tahun.Produksi minyak mentah naik ke 8,49 juta barel per hari karena produsen minyak AS menambah jumlah rig pengeboran aktif. Juni lalu, produksi minyak mentah AS mencapai 9,61 juta barel per hari, tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir.&#160;

Harga minyak mentah melemah ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah spekulasi bahwa stok bahan bakar AS meningkat.Minyak mentah West Texas Interme...

minyak-mentah-dunia-melemah-ke-us4292barel

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/33373.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/33373.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/33373.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/33373.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/33373.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/33373.jpg

Minyak Mentah Dunia Melemah Ke US$42,92/Barel

WinNetNews.com - Harga minyak dunia turun pada Selasa atau Rabu (1/6/2016) pagi WIB, karena para pedagang menunggu pertemuan penting tentang minyak OPEC minggu ini dan data ekonomi utama dari Tiongkok.Di perdagangan New York, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 23 sen menjadi berakhir di 49,10 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea melemah tujuh sen menjadi menetap di 49,69 dolar AS per barel di perdagangan London.Perdagangan berlangsung hati-hati menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina yang akan dimulai pada Kamis untuk mengkaji tingkat produksi dan pasar minyak.&#160;

Harga minyak dunia turun pada Selasa atau Rabu (1/6/2016) pagi WIB, karena para pedagang menunggu pertemuan penting tentang minyak OPEC minggu ini dan data ekon...

minyak-dunia-melemah-jelang-pertemuan-opec

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/27151.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/27151.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/27151.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/27151.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/27151.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/27151.jpg

Minyak Dunia Melemah Jelang Pertemuan OPEC

WinNetNews.com - Harga minyak dunia turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa atau Rabu (4/5/2016) pagi WIB, mundur kembali dari tertinggi tahun ini di tengah kekhawatiran baru tentang berlimpahnya pasokan.Setelah sebulan meraih keuntungan, para pedagang ingin menjualnya setelah laporan manufaktur AS dan Tiongkok lemah dan sehari menjelang laporan persediaan minyak mingguan AS. Kontrak patokan berjangka AS turun di bawah 44 dolar AS per barel.Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni anjlok 1,13 dolar AS menjadi berakhir di 43,65 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan Eropa, menjadi menetap pada 44,97 dolar AS per barel, turun 86 sen dari penutupan Senin.Penurunan terjadi "karena kekhawatiran dari keduanya, prospek permintaan yang lebih lemah dan peningkatan pasokan gabungan membayangi 'bullishness' baru-baru ini," kata Robbie Fraser, analis komoditas di Schneider Electric."Ada kekhawatiran terbaru tentang permintaan yang mulai terwujud pasca jumlah pabrik AS dari ISM di bawah standar," kata Bart Melek dari TD Securities.&#160;Angka AS, yang dirilis pada Senin, diikuti pada Selasa dengan tingkat kontraksi sektor manufaktur Tiongkok dari perusahaan swasta Caixin Insight Group yang Melek sebut "sedikit mengecewakan." "Tampaknya pasar saat ini fokus pada kemungkinan bahwa permintaan sedikit lebih lambat karena kami pindah ke 2016 dan 2017," katanya.Harga telah jatuh sekitar 60 persen sejak minyak dikutip di atas 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014, di tengah kelebihan pasokan yang analis prediksi tidak akan mencapai keseimbangan kembali dengan permintaan untuk waktu yang lama.Departemen Energi AS pada Rabu diperkirakan akan melaporkan peningkatan yang lebih kecil dalam persediaan minyak mentah komersial daripada kenaikan 2,0 juta barel pekan lalu, karena stok tetap pada tingkat tertinggi dalam sejarah.Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang beranggotakan 13 negara melaporkan peningkatan produksi pada April "membantu mengimbangi dukungan dari penurunan produksi AS," kata Tim Evans dari Citi Futures.OPEC menaikkan produksi minyak mentah sebanyak 484.000 barel per hari menjadi 33,217 juta per hari pada April, menurut survei perusahaan minyak oleh Bloomberg. Dua anggota OPEC penting, Iran dan Irak keduanya meningkatkan produksi minyak mentah pada April. disadur dari situs inilahcom

Harga minyak dunia turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa atau Rabu (4/5/2016) pagi WIB, mundur kembali dari tertinggi tahun ini di tengah kekhawati...

akibat-kelebihan-pasokan-harga-minyak-turun

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/24203.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/24203.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/24203.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/24203.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/24203.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/24203.gif

Akibat Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Turun

WinNetNews.com - Harga minyak dunia naik lebih dari tiga persen karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah sehingga mendongkrak harga komoditas.Dilansir CNBC, Rabu 27 April 2016, harga minyak mentah di bursa berjangka AS naik tiga persen menjadi US$44,04 per barel. Margin bahan bakar minyak melonjak empat persen pada awal perdagangan setelah unit kilang di Gulf Coast AS padam.Sementara minyak mentah Eropa, Brent, diperdagangkan lebih tinggi 2,7 persen atau US$1,22 di US$45,7 per barel. Harga minyak di bursa berjangka berhasil naik pada awal perdagangan hari ini karena dolar AS anjlok sekitar setengah persen, menjelang pengumuman hasil pertemuan Bank Sentral AS pada Rabu sore ini.Analis komoditas dari ICAP, Scott Shelton, mengatakan pasar menjadi lebih optimistis terhadap produk minyak. Jika margin pengilangan tetap tinggi, harga minyak bisa menjadi mahal.Jajak pendapat yang dilakukan Reuters, menyatakan para analis mengharapkan Pemerintah AS akan mengumumkan, di Rabu ini, terjadi penurunan stok minyak sebesar 2,3 juta barel pada minggu lalu. disadur dari situs vivanews

Harga minyak dunia naik lebih dari tiga persen karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah sehingga mendongkrak harga komoditas.Dilansir CNBC, Rabu 27 April 2016,...

harga-minyak-dunia-menguat-akibat-melemahnya-nilai-dolar-as

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/23324.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/23324.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/23324.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/23324.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/23324.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/23324.jpg

Harga Minyak Dunia Menguat Akibat Melemahnya Nilai Dolar AS

WinNetNews.com - Mayoritas bursa saham Asia pada perdagangan, Selasa (19/4) ditutup menguat. Penguatan bursa saham Asia ini dipimpin oleh bursa saham Tokyo, Jepang yang mencatat kenaikan yang signifikan.Indeks Nikkei 225 di Jepang pada perdagangan hari ini ditutup melonjak 598,49 poin atau meningkat 3,68 persen ke level 16.874,44. Di Hong Kong, indeks Hang Seng membukukan kenaikan sebesar 274,71 poin atau bertambah 1,30 persen ke level 21.436,21.Di Australia, indeks ASX 200 ditutup menguat sebesar 51,76 poin atau naik 1,01 persen ke level 5.188,81. Indeks Shanghai di Tiongkok mencatat kenaikan sebesar 9,29 poin atau bertambah 0,31 persen ke level 3.042,95. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 2,26 poin atau naik 0,11 persen ke level 2.011,36.Sementara itu, harga minyak mentah di pasar Asia juga mencatat penguatan. Harga minyak mentah Brent membukukan kenaikan sebesar 0,56 persen ke level US$ 43,15 per barel dan harga minyak mentah AS, WTI, mencatat kenaikan sebesar 0,78 persen ke level US$ 40,09 per barel. disadur dari situs beritasatu

Mayoritas bursa saham Asia pada perdagangan, Selasa (19/4) ditutup menguat. Penguatan bursa saham Asia ini dipimpin oleh bursa saham Tokyo, Jepang yang mencatat...

mayoritas-bursa-saham-asia-ditutup-menguat

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/22622.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/22622.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/22622.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/22622.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/22622.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/22622.jpg

Mayoritas Bursa Saham Asia Ditutup Menguat

WinNetNews.com - Masa depan industri perminyakan di Inggris terancam hancur, karena kerugian besar yang dialami oleh perusahaan migas, dan juga anjloknya investasi di sektor ini.Laporan dari Oil &amp; Gas UK memprediksi, 43% lapangan minyak milik Inggris di wilayah North Sea akan merugi tahun ini, bila harga minyak masih terus berada di kisaran US$ 30/barel.Sementara asosiasi trader minyak mengekspektasi investasi untuk proyek baru di sektor perminyakan akan turun di bawah 1 miliar poundsterling (US$ 1,4 miliar) di 2016. Sementara biasanya, investasi untuk proyek baru mencapai 8 miliar poundsterling (US$ 11,3 miliar)."Kami adalah industri yang berada di ujung jurang," kata CEO Oil &amp; Gas UK, Deirdre Michie, dalam pernyataannya seperti dikutip dari CNN, Kamis (25/2/2016).&#160;Saat ini harga minyak mentah berada di kisaran US$ 33/barel, turun sekitar 70% sejak musim panas 2014 lalu.Industri migas saat ini sedang dihadapkan masalah melimpahnya pasokan minyak Sementara permintaan minyak turun, dan Arab Saudi sebagai pemimpin negara OPEC tidak mau memangkas produksinya.Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk menahan produksi minyaknya.Data dari Rystad Energy, perusahaan peneliti energi, biaya produksi rata-rata tiap barel minyak di Inggris adalah US$ 52. Sementara di Arab Saudi dan Rusia, biaya produksi rata-ratanya adalah US$ 9,9 sampai US$ 17,2.Michie meminta pemerintah Inggris memangkas pajak untuk industri migas sehingga tidak terjadi pemangkasan pekerja. disadur dari situs detik news

Masa depan industri perminyakan di Inggris terancam hancur, karena kerugian besar yang dialami oleh perusahaan migas, dan juga anjloknya investasi di sektor ini...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/17498.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/17498.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/17498.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/17498.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/17498.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/17498.jpg

Bisnis Minyak di Inggris Terancam Kolaps

WinNetNews.com - Semalam di pasar Amerika Serikat (AS), harga minyak produksi AS anjlok hingga ke tingkat terendahnya dalam 12 tahun terakhir. Namun pagi ini, harga minyak di pasar Asia naik 4%. Ada apa?Harga minyak bergerak labil naik-turun karena spekulasi. Untuk hari ini, kenaikan terjadi karena adanya berita dari menteri energi Uni Emirat Arab (UEA), selaku anggota OPEC, yang mengatakan rencana OPEC memangkas produksi minyak agar harga naik.Dilansir dari Reuters, Jumat (12/2/2016), minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS, harganya naik US$ 1,14/barel (4,35%) ke US$ 27,35/barel dari penutupan hari sebelumnya.Menurut menteri energi UEA tersebut, anggota OPEC bersedia untuk memangkas produksi, meski dia menyatakan, harga minyak murah telah memaksa adanya pengurangan produksi, dan menciptakan keseimbangan di pasar minyak dengan sendirinya.&#160;Namun, para analis melihat kecilnya peluang adanya kesepakata antara negara OPEC dan non OPEC, untuk bersama-sama memangkas produksinya."Pernyataan dari menteri energi UEA dampaknya kecil. Kami melihat ini hanya persuasi saja, karena koordinasi untuk memangkas produksi minyak sangat rendah," demikian pernyataan dari bank ANZ.Harga minyak sudah jatuh 70% lebih sejak tingkat tertingginya di pertengahan 2014. Karena produsen minyak dunia meningkatkan produksinya 1 juta hingga 2 juta barel per hari. Sementara permintaan menurun, terutama akibat melemahnya perekonomian China. disadur dari situs detik news

Semalam di pasar Amerika Serikat (AS), harga minyak produksi AS anjlok hingga ke tingkat terendahnya dalam 12 tahun terakhir. Namun pagi ini, harga minyak di pa...

harga-minyak-labil-naik-turun-penuh-spekulasi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/15747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/15747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/15747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/15747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/15747.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/15747.jpg

Harga Minyak 'Labil' Naik-Turun, Penuh Spekulasi

WinNetNews.com - Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) turun lagi pada perdagangan Kamis, menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir. Ini akibat stok pasokan minyak di AS.Bank investasi, Goldman Sachs menyatakan, harga minyak akan terus tertekan hingga semester kedua tahun ini. Para investor akan mengalihkan uangnya dari saham dan aset-aset berisiko ke lainnya, ke aset yang aman seperti emas.Penurunan harga minyak bisa tertahan, setelah munculnya berita dari menteri energi Uni Emirat Arab (UEA), yang mengatakan OPEC siap bekerjasama memangkas produksi minyak. Namun sebagian pelaku pasar tidak percaya dengan rencana tersebut."Ini pertama kalinya negara produsen minyak di Teluk mengatakan sesuatu soal minyak," kata Analis, John Kilduff, dilansir dari Reuters, Jumat (12/2/2016).Sebelum muncul berita dari UEA, minyak produksi AS turun ke tingkat terendah sejak 2003. Sementara minyak Brent turun ke bawah US$ 30/barel. Pekan ini, minyak produksi AS sudah turun 14%, sedangkan Brent turun 10%.&#160;Pada penutupan perdagangan, minyak produksi AS turun US$ 1,24/barel (4,5%) ke US$ 26,21/barel. Sempat menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir di US$ 26,05/barel.Untuk minyak Brent, harganya turun 78 sen/barel (2,5%) ke US$ 30,06/barel, dan sempat menyentuh US$ 29,92/barel.Sejumlah analisa teknikal menyatakan, harga minyak bisa menyentuh US$ 25/barel. Goldman Sachs menyampaikan ke nasabahnya, harga minyak AS akan berfluktuasi antara US$ 20-US$ 40/barel.Sejak harga tertingginya di pertengahan 2014 hingga sekarang, harga minyak sudah turun hampir 75%. Ini karena pasokan yang naik 1-2 juta barel per hari. Sementara permintaan menurun akibat pelemahan ekonomi China. disadur dari situs detik finance

Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) turun lagi pada perdagangan Kamis, menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir. Ini akibat stok pasokan minyak...

harga-minyak-kembali-sentuh-tingkat-terendah

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/15726.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/15726.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/15726.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/15726.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/15726.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/15726.jpg

Harga Minyak Kembali Sentuh Tingkat Terendah

WinNetNews.com - Dalam 4 hari perdagangan berturut-turut, harga minyak internasional jatuh. Kejatuhan ini salah satunya diakibatkan oleh prediksi pemerintah Amerika Serikat (AS), bahwa permintaan minyak akan terus menurun."Kemungkinan banyak produser yang menjual minyaknya di harga berapa pun meski rendah. Sulit bagi semua orang untuk berpikir positif di pasar, dengan data yang ada saat ini," kata Analis, Scott Shelton dilansir dari Reuters, Rabu (10/2/2016).Pada perdagangan Selasa di pasar New York, harga minyak jenis Brent turun US$ 2,56/barel atau 7,8% ke US$ 30,32/barel. Ini merupakan penurunan harian terbesar Brent sejak 1 September 2015 lalu.Lalu harga minyak produksi AS turun US$ 1,75/barel (5,9%) ke US$ 27,94.barel. Ini merupakan yang terendah sejak Mei 2003. Harga bensin di AS turun 6%.Harga minyak makin tertekan, setelah Energy Information Administration (EIA) di AS memprediksi permintaan minyak akan rendah dalam 2 tahun ke depan. disadur dari situs detik finance

Dalam 4 hari perdagangan berturut-turut, harga minyak internasional jatuh. Kejatuhan ini salah satunya diakibatkan oleh prediksi pemerintah Amerika Serikat (AS)...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/15397.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/15397.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/15397.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/15397.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/15397.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/15397.jpg

Harga Minyak Turun Nyaris 8%

WinNetNews.com - Harga minyak yang diproduksi Amerika Serikat (AS) turun ke bawah US$ 27/barel pada perdagangan Rabu, atau yang terendah sejak 2003 lalu. Pelaku pasar khawatir akan makin melimpahnya pasokan minyak.Sepanjang awal tahun ini, harga minyak sudah jatuh lebih dari 25%. Kondisi ini menyakitkan untuk produsen minyak dan negara yang menggantungkan pendapatannya dari ekspor minyak.Data dari American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak AS meningkat tinggi di atas ekspektasi pada pekan lalu. Stok minyak mentah AS naik 4,6 juta barel menjadi 485,2 juta barel. Perkiraan sejumlah analis, hanya naik 2,8 juta barel.Venezuela telah mengajukan permintaan untuk diadakan rapat darurat OPEC, membahas penurunan harga tersebut. Namun permintaan itu tampaknya ditolak.Harga minyak juga jatuh karena ada ekspektasi penambahan pasokan dari Iran, pasca dilepasnya sanksi ekonomi."Iran ikut bertarung memperebutkan pangsa pasar di Eropa. Saat ini Eropa diperebutkan juga oleh Arab Saudi, Rusia, dan AS," kata Analis, John Kilduff dilansir dari Reuters, Kamis (21/1/2016).Harga kontrak berjangka minyak AS untuk pengiriman Februari turun US$ 1.91 (6,7%) ke US$ 26,55/barel. Sementara untuk pengiriman Maret turun 4% menjadi US$ 28,35/barel.Sementara minyak jenis Brent untuk pengiriman Maret, harganya turun 88 sen (2,7%) menjadi US$ 27,88/barel.Penurunan harga minyak dunia ini membuat bursa saham dunia berjatuhan. disadur dari situs detik finance

Harga minyak yang diproduksi Amerika Serikat (AS) turun ke bawah US$ 27/barel pada perdagangan Rabu, atau yang terendah sejak 2003 lalu. Pelaku pasar khawatir a...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/12681.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/12681.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/12681.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/12681.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/12681.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/12681.jpg

Harga Minyak Turun Sampai US$ 27/Barel

WinNetNews.com - Harga minyak jatuh lagi di pasar Asia pada hari ini. Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) turun lebih dari 3% menuju US$ 27/barel, atau tingkat terendah sejak 2003. Kondisi ini terjadi akibat pasokan minyak dunia yang melimpah.International Energy Agency telah memberikan peringatan kepada industri migas dunia, bahwa pasar minyak dunia akan tetap kelebihan pasokan di tahun ini.Anjloknya harga minyak ikut menghantam pasar saham Asia di hari ini."Tingkat harga minyak saat ini sudah menekan negara anggota OPEC. Mereka (negara OPEC) menjual minyak untuk melancarkan arus kas saja, bukan untuk mengambil untung. Produsen minyak di AS juga sudah berdarah-darah," kata Anlis, Jonathan Barratt dilansir dari Reuters, Rabu (20/1/2016).Harga kontrak berjangka minyak produksi AS turun 97 sen (0,34%) menjadi US$ 27,49/barel. Ini merupakan angka terendah sejak September 2003. Setelah pada penutupan berada turun 96 sen atau 3,26%.Sementara minyak jenis Brent, harganya turun 61 sen (2,1%) menjadi US$ 28,15/barel. Setelah akhirnya ditutup turun 21 sen atau 0,7%.Pelaku pasar telah melakukan penyesuaian harga terkait rencana Iran menambah ekspor minyaknya hingga 500 ribu barel per hari. Ini akan menambah limpahan pasokan minyak di pasar. disadur dari situs detik finance

Harga minyak jatuh lagi di pasar Asia pada hari ini. Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) turun lebih dari 3% menuju US$ 27/barel, atau tingkat terendah...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/12587.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/12587.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/12587.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/12587.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/12587.gif

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/12587.gif

Harga Minyak Mentah Turun 3% Lebih

WinNetNews.com - Penurunan harga minyak belum juga berhenti. Sejak awal tahun ini, harga minyak dunia turun nyaris 20%. Kondisi ini membuat sejumlah analis memangkas prediksi harga minyaknya di tahun ini.Harga kontrak berjangka minyak produksi Amerika Serikat (AS), yaitu West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan US$ 30,98/barel di pasar Asia. Turun 43 sen dari penutupan kemarin, dan turun 19% sejak awal tahun. Sejak tingkat tertingginya di pertengahan 2014 lalu, harga WTO turun 70%.Baca juga: <a href="https://www.winnetnews.com/post/minyak-mentah-siap-anjlok-ke-usd20">Minyak Mentah Siap Anjlok ke USD20</a>Kemudian, minyak jenis Brent, harga kontrak berjangkanya turun 43 sen menjadi US$ 31,12 barel. Di pagi tadi, harga Brent sempat menyentuh US$ 31,08/barel, atau tingkat terendah sejak April 2004. Sejak awal tahun ini, Brent sudah turun 20%."Penurunan fundamental pada pasar minyak di awal 2016 ini membuat kami melakukan penyesuaian untuk prediksi harga minyak di 2016," demikian pernyataan Barclays, dilansir dari Reuters, Selasa (12/1/2016).Selain Barclays, Macquarie, Bank of America Merrill Lynch, Standard Chartered, dan Societe Generale juga memangkas prediksi harga minyak tahun ini."Saat ini kami mengekspektasi Brent dan WTI bergerak di harga rata-rata US$ 37/barel tahun ini, turun dari prediksi sebelumnya US$ 60 dan US$ 56 per barel," tambah Barclays.Sementara Standard Chartered lebih pesimistis. Harga minyak bisa turun hingga US$ 10/barel. disadur dari situs detik-finance

Penurunan harga minyak belum juga berhenti. Sejak awal tahun ini, harga minyak dunia turun nyaris 20%. Kondisi ini membuat sejumlah analis memangkas prediksi ha...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11414.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11414.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11414.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11414.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11414.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11414.jpg

Harga Minyak Makin Jeblok

WinNetNews.com - Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak Desember, hari ini, Selasa (26/10/2015) pk. 09:32 WIB anjlok 1,18% ke US$43,46 per barel. Pada penutupan Senin, WTI turun 1,39% ke US$43,98/barel.Minyak Brent di London kontrak Desember, pada pk.09.32 WIB melemah 0,82% ke US$47,15/barel. Pada Senin, ditutup melemah 0,94% ke US$47,54/barel.Minyak tertekan hingga mendekati penutupan terendah dalam dua bulan sebelum data pemerintah AS yang menunjukkan stok minyak mentah dirilis.Persediaan minyak di AS diperkirakan naik 3,1 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Administrasi Informasi Energi diumumkan Rabu.Sementara itu Aljazair mendukung Venezuela pada pertemuan puncak Kepala Negara anggota OPEC untuk menyerukan kenaikan harga, Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan seperti dikutip Bloomberg, Selasa (27/10/2015)."Minyak berpotensi tertekan lebih rendah dan menguji level terendah baru," kata David Lennox, Analis Fat Prophets seperto dikutip Bloomberg. disadur dari Bisnis Indonesia &#160;

Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak Desember, hari ini, Selasa (26/10/2015) pk. 09:32 WIB anjlok 1,18% ke US$43,...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/6101.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/6101.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/6101.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/6101.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/6101.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/6101.jpg

WTI Berpotensi Cetak Level Terendah Baru

WinNetNews.com - Harga minyak mentah WTI kembali anjlok pada perdagangan Senin (12/10) waktu AS atau Selasa (13/10) dini hari waktu WIB. Pada akhir perdangangan Senin waktu AS, harga minyak mentah WTI bertengker di posisi US$ 47,44 per barel atau melemah 2,19 poim atau turun 4,41 persen untuk kontrak pengiriman tanggal 15 November 2015.Baca juga: <a href="https://www.winnetnews.com/post/harga-minyak-dunia-tertekan-akibat-opec-tambah-produksi">Harga Minyak Dunia Tertekan Akibat OPEC Tambah Produksi</a>Penurunan harga minyak WTI ini merupakan yang terjelek sejak 1 September 2015.Sementara itu, penurunan juga dialami oleh minyak mentah Brent yang anjlok 2,32 poin atau turun 4,41 persen ke level US$ 50,33 per barel untuk kontrak pengiriman tanggal 15 November mendatang.Di sisi lain, harga emas Comex justru mencatat penguatan dengan kenaikan sebesar 7,6 poin atau menguat 0,66 persen ke level US$ 1.163,5 per troy ounce untuk kontrak pengiriman tanggal 15 Desember. Sedangkan, harga perak melemah tipis 0,02 persen ke level US$ 15,82 per troy ounce untuk kontrak pengiriman tanggal 15 Desember.

Harga minyak mentah WTI kembali anjlok pada perdagangan Senin (12/10) waktu AS atau Selasa (13/10) dini hari waktu WIB. Pada akhir perdangangan Senin waktu AS,...

minyak-mentah-wti-turun-ke-us-4744-per-barel

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/5220.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/5220.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/5220.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/5220.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/5220.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/5220.jpg

BRENT NORTH SEA