&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mempertanyakan siapa oknum yang membantu terpidana mati Fredy Budiman dalam pengiriman narkoba ke Cengkareng, Jakarta Barat pada 2012. Pasalnya pada saat peristiwa pengiriman tersebut terjadi, ia masih berada dalam sel tahanan."Bagaimana Fredy mengontrol ini semua, dia dapat 'back up' dari mana?," kata Koordinator KontraS dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/8/2016).Dengan demikian, Haris memaklumi jika peredaran narkoba di Indonesia tidak bisa dibendung, karena aparat penegak hukum tidak mampu menangkap otak utama peredaran barang haram tersebut di Tanah Air."Pantas saja narkoba masih banyak beredar karena yang dihukum justru orang-orang yang hanya menjadi petunjuk jalan," tutur Haris Azhar.Fredy, dalam tulisan yang dibuat Haris berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)", mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air.Uang masing-masing sebesar Rp450 miliar disebutnya telah diberikan kepada BNN dan Rp90 miliar ke pejabat Mabes Polri. Fredy juga mengaku pernah menggunakan fasilitas mobil pejabat TNI berbintang dua.

Jakarta,   Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mempertanyakan siapa oknum yang membantu terpidana mati Fredy Budiman dala...

kontras-pertanyakan-siapa-oknum-pembantu-freddy-dalam-pengiriman-narkoba

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35299.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35299.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35299.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35299.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35299.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35299.jpg

KontraS Pertanyakan Siapa Oknum Pembantu Freddy Dalam Pengiriman Narkoba

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menjelaskan bahwa dalam tim "controlled delivery" pasti ada organisasi yang terlibat, rencana kegiatan, proses, serta siapa saja yang bisa memberi perintah, sehingga tidak semua institusi bisa mengambil tindakan sendiri."Janggalnya sejak dari pelabuhan diduga ada tiga kontainer, yang dua tidak lolos kok satu lolos. Itu mencurigakan. Pasti ada koordinasi antara petugas yang memantau di pelabuhan dan pengendali yang mengarahkan ambil (kontainer) yang mana, karena dia pasti tahu yang ada isinya narkotika," ujar Bambang dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/8/2016).Pernyataan Bambang ini terkait dengan temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bersama jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam Tim Berantas Mafia Narkoba, mengungkap kejanggalan pengiriman terkontrol yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penyelidikan kasus peredaran narkoba Fredy Budiman.

Jakarta,  Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menjelaskan bahwa dalam tim "controlled delivery" pasti ada organisasi yang terlibat, rencana kegia...

pengamat-sebut-ada-pihak-pihak-yang-terlibat-dalam-kontrol-pengiriman-narkoba

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35298.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35298.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35298.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35298.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35298.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35298.jpg

Pengamat Sebut Ada Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Kontrol Pengiriman Narkoba

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bersama jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam Tim Berantas Mafia Narkoba, mengungkap kejanggalan pengiriman terkontrol yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penyelidikan kasus peredaran narkoba Fredy Budiman.Kejanggalan tersebut ditemukan dalam berkas putusan pengadilan militer terhadap Muhamad Muhtar, salah satu aktor lapangan yang ditugasi Fredy untuk mengurus persiapan pengiriman paket narkoba ke Cengkareng, Jakarta Barat pada 2012."Berkas putusan ini menunjukkan ada hal yang tidak jelas tentang siapa yang memberikan kewenangan 'controlled delivery' dan apa acuannya. Dalam peristiwa pidananya berhenti di Tol Kamal, harusnya pengantaran barang dibiarkan sampai tuntas, karena tujuan 'controlled delivery' adalah mengungkap rantai distribusi sampai penggunaan (narkoba)," ujar Koordinator KontraS Haris Azhar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/8/2016).Pencegatan di pintu Tol Kamal, Penjaringan, oleh tim gabungan BNN dan Bea Cukai terhadap Muhtar yang bertugas mengawal satu truk kontainer berisi 1,4 juta butir pil ekstasi, dianggap tidak sesuai dengan standar dan tujuan "controlled delivery".Dalam konteks "controlled delivery" ini, BNN dan Bea Cukai hanya bersandar pada Pasal 75 huruf j UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang berbunyi "melakukan teknik penyelidikan pembelian terselubung dan penyerahan di bawah pengawasan", tanpa menjelaskan secara spesifik dalam aturan hukum melalui prosedur standar operasi.

Jakarta,   Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bersama jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam Tim Berantas Mafia...

kontras-ungkap-kejanggalan-pengiriman-terkontrol-narkoba-freddi-budiman

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35296.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35296.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35296.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35296.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35296.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35296.jpg

Kontras Ungkap Kejanggalan Pengiriman Terkontrol Narkoba Freddi Budiman

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia Focal Point, menyatakan tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar mendorong terjadinya perbaikan hukum dalam rangka revolusi sistem penegakan hukum di Indonesia.Siaran pers Indonesia Focal Point di Jakarta, Jumat (12/8/2016), menyebutkan, pengungkapan Haris Azhar atas kejahatan yang diduga melibatkan institusi penegak hukum Indonesia, menunjukan tentang "bobroknya" sistem penegakan hukum Indonesia.Untuk itu, situasi ini dinilai harus bisa mendorong perbaikan sistem penegakan hukum di Indonesia dalam menyelesaikan kasus-kasus kejahatan, terutama mengenai kejahatan korporasi yang melibatkan tidak hanya institusi penegak hukum, melainkan juga pejabat pemerintahan.Bagi Indonesia Focal Point, hal ini harus dapat menjadi momentum untuk terus mengungkapkan ketidakadilan atas praktik eksploitasi dan kontrol korporasi atas sumber daya alam Indonesia yang selama ini telah melakukan berbagai pelanggaran terhadap hak-hak rakyat seperti perampasan lahan dan pengrusakan lingkungan.LSM tersebut menyatakan kebebasan berekspresi dan berpendapat dalam mengungkapkan kejahatan, harus menjadi fondasi utama dalam perbaikan sistem penegakan hukum di Indonesia, khususnya penegakan hukum terhadap korporasi yang selama ini tidak pernah tersentuh hukum.

Jakarta,   Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia Focal Point, menyatakan tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar mendorong terjadinya perbaikan...

ifc-sebut-tulisan-haris-azhar-dorong-perbaikan-hukum

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35273.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35273.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35273.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35273.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35273.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35273.jpg

IFC Sebut Tulisan Haris Azhar Dorong Perbaikan Hukum

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Kepala BNN Kabupaten Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa, tidak mau memberikan informasi terkait dengan Tim BNN yang mendatangi Lapas Batu Nusakambangan. Ia menyuruh awak media meminta konfirmasi langsung ke Tim BNN pusat.Edy yang mendampingi Tim BNN pusat ke lapas, keluar lebih dulu meninggalkan Dermaga Wijayapura pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan mobil dinas."Nanti saja sama tim dari BNN Pusat," katanya singkat, dalam siaran pers BNN yang diterima di Jakarta, Jumat (12/8/2016).Kedatangan tim dari BNN Pusat itu dalam rangka mencari sejumlah keterangan dan bukti terkait testimoni yang disampaikan mendiang terpidana mati Freddy Budiman kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.Mendiang Freddy Budiman saat masih mendekam di Lapas Batu dikabarkan memberikan testimoni melalui Koordinator Kontras Haris Azhar, terkait aliran dana hingga ratusan miliar rupiah kepada sejumlah petugas guna memperlancar bisnis narkoba.Akan tetapi testimoni tersebut baru mencuat setelah Freddy Budiman menjalani eksekusi hukuman mati pada tanggal 29 Juli 2016.Terkait pengusutan kebenaran testimoni tersebut, saat ini telah terbentuk tim khusus yang beranggotakan sejumlah lembaga, antara lain Mabes Polri, Mabes TNI, BNN, dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Jakarta,   Kepala BNN Kabupaten Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa, tidak mau memberikan informasi terkait dengan Tim BNN yang mendatang...

kepala-bnn-cilacap-enggan-beri-informasi-terkait-kedatangan-tim-bnn-ke-lapas-nusakambangan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35268.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35268.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35268.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35268.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35268.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35268.jpg

Kepala BNN Cilacap Enggan Beri Informasi Terkait Kedatangan Tim BNN ke Lapas Nusakambangan

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, guna mengusut testimoni mendiang terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (12/8/2016), Tim BNN Pusat yang didampingi sejumlah pejabat BNN Kabupaten Cilacap yang tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat, pukul 08.17 WIB, langsung menyeberang menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan.Dalam rombongan itu tampak pula Kepala Seksi Pemberantasan BNN Kota Tegal Komisaris Polisi Anung Suyadi yang pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap saat Freddy Budiman baru dipindah dari Lapas Cipinang, Jakarta, ke Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, pada tahun 2013.Informasi yang dihimpun, kedatangan tim dari BNN Pusat itu dalam rangka mencari sejumlah keterangan dan bukti terkait testimoni yang disampaikan mendiang Freddy Budiman kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.

Jakarta,   Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa...

usut-testimoni-freddi-budiman-tim-bnn-datangi-lapas-nusakambangan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35265.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35265.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35265.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35265.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35265.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35265.jpg

Usut Testimoni Freddi Budiman, Tim BNN Datangi Lapas Nusakambangan

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Mabes Polri berencana memeriksa dua mantan anggota polisi. Pemeriksaan ini terkait dengan bisnis narkoba dengan terpidana mati Freddi Budiman.Kedua mantan anggota polisi itu adalah Bahri dan Sugito, yang sudah dipecat dari kesatuannya karena menjual barang bukti sabu ke Freddi."Meskipun bukan pejabat Polri yang disebut (dalam curhatan Freddy Budiman), keduanya bisa jadi sumber informasi," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (12/8/2016).Keduanya, kata mantan Kapolda Banten itu, akan diperiksa untuk mengungkap bagaimana jaringan Freddy menyusupi kepolisian. ‎Pasalnya, kedua pria berpangkat Aiptu itu pernah menjual sabu-sabu milik Freddy.

Jakarta,  Mabes Polri berencana memeriksa dua mantan anggota polisi. Pemeriksaan ini terkait dengan bisnis narkoba dengan terpidana mati Freddi Budim...

dua-mantan-polisi-akan-diperiksa-terkait-penjualan-sabu-ke-freddi-budiman

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35252.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35252.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35252.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35252.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35252.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35252.jpg

Dua Mantan Polisi Akan Diperiksa Terkait Penjualan Sabu ke Freddi Budiman

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Presiden Joko Widodo diminta untuk membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti pernyataan mendiang terpidana mati Freddy Budiman yang mengungkap keterlibatan oknum aparat dalam peredaran narkoba."Di Mabes (Polri) ada tim. Di BNN, TNI juga ada tim. Saya usulkan Presiden untuk turun tangan (bentuk tim) sehingga tim di masing-masing institusi bisa bekerja, bersinergi dengan tim dari presiden," kata Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, dalam siran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (11/8/2016).Menurutnya, informasi dari Freddy tidak cukup hanya ditindaklanjuti oleh tim independen bentukan Polri, BNN maupun TNI yang bertugas mengklarifikasi kebenaran artikel yang bertajuk "Cerita Busuk Dari Seorang Bandit" yang ditulis oleh Haris."Responnya (respon aparat) berbasis klarifikasi. Ada tim Mabes Polri, TNI dan BNN. Ini tiga (institusi) yang disebut dalam tulisan saya, padahal yang harus dilihat bukan cari orangnya, tapi reaksi buat internal," katanya.Haris berpendapat akan lebih baik bila Presiden membentuk tim khusus untuk membongkar seluruh keterlibatan aparat dalam mafia narkoba.Ia menginginkan keterangan dari mendiang Freddy sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan reformasi terhadap institusi penegakan hukum dan menindak para oknum yang terlibat di dalamnya.Polri telah membentuk tim independen guna menelisik kebenaran informasi dalam artikel Cerita Busuk Dari Seorang Bandit. Artikel ini dibuat oleh Haris yang diduga berdasarkan hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 2014.Tim yang diketuai oleh Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno ini beranggotakan Ketua SETARA Institute Hendardi, anggota Komisi Kepolisian Nasional Poengky Indarti dan pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Effendi Gazali.Tim ini bertugas mengusut kebenaran informasi Freddy yang diduga pernah memberi upeti Rp450 miliar kepada oknum anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), Rp90 miliar kepada oknum polisi.

Jakarta,   Presiden Joko Widodo diminta untuk membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti pernyataan mendiang terpidana mati Freddy Budiman yang mengu...

haris-azhar-minta-presiden-bentuk-tim-selidiki-pernyataan-freddi-budiman

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35104.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35104.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35104.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35104.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35104.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35104.jpg

Haris Azhar Minta Presiden Bentuk Tim Selidiki Pernyataan Freddi Budiman

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, meminta masyarakat untuk bersikap obyektif dan tidak menghakimi institusi Polri, menyusul bergulirnya isu tulisan yang dibuat oleh Koordinator Kontras Haris Azhar mengenai keterlibatan pejabat Polri dalam bisnis narkoba Freddi Budiman."Kami harap masyarakat dapat memahami apa yang diucapkan Haris Azhar melalui tulisannya belum tentu sebuah kebenaran. Masih harus diselidiki dulu kebenarannya," kata Boy di Jakarta, Rabu (10/8/2016).Menurutnya bergulirnya isu 'curhatan' mendiang terpidana mati Freddy Budiman ini sangat merugikan citra Polri, karena publik tidak menunggu hasil investigasi kasus ini, melainkan cenderung memberi penilaian sendiri."Institusi kami sedang membangun soliditas, perang melawan narkoba. Kami tidak ingin isu ini berakibat melemahnya semangat (melawan narkoba). Jujur, kami (Polri) tidak mau kehilangan kepercayaan publik, akan tambah berat perjuangan kami bila kepercayaan publik hilang," tegasnya.Kendati demikian, pihaknya berterima kasih atas tulisan Haris, karena hal itu menjadi kritikan yang penting dalam upaya Polri memberantas peredaran narkoba.Sementara tim independen yang dibentuk Polri guna menelisik kebenaran informasi dalam artikel Cerita Busuk Dari Seorang Bandit, masih bekerja.Tim yang diketuai oleh Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno ini beranggotakan Ketua SETARA Institute Hendardi, anggota Komisi Kepolisian Nasional Poengky Indarti dan pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Effendi Gazali.Tim ini bertugas mengusut kebenaran informasi mengenai Freddy yang diduga pernah memberi upeti Rp450 miliar kepada oknum anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Rp90 miliar kepada oknum polisi.

Jakarta,   Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, meminta masyarakat untuk bersikap obyektif dan tidak menghakimi institusi Polri, menyusul bergu...

masyarakat-diminta-tidak-menghakimi-polri-terkait-tulisan-haris-azhar

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35069.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35069.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35069.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35069.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35069.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35069.jpg

Masyarakat Diminta Tidak Menghakimi Polri Terkait Tulisan Haris Azhar

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan penyelidikan kasus pencemaran nama baik dengan terlapor Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar, untuk sementara dihentikan."Fokus di (kerja) tim independen. (Penyelidikan) laporan pencemaran nama baik distop dulu," kata Boy Rafli Amar, di Jakarta, Rabu (10/8/2016).Sebelumnya Polri membentuk tim independen guna menelisik kebenaran informasi dalam artikel "Cerita Busuk Dari Seorang Bandit". Artikel ini dibuat oleh Haris yang diduga berdasarkan hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 2014 silam.Tim yang diketuai oleh Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno ini beranggotakan Ketua Setara Institute Hendardi, anggota Komisi Kepolisian Nasional Poengky Indarti dan pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Effendi Gazali.Tim ini bertugas mengusut kebenaran informasi Freddy yang diduga pernah memberi upeti Rp450 miliar kepada nggota Badan Narkotika Nasional (BNN), Rp90 miliar kepada polisi.

Jakarta,  Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan penyelidikan kasus pencemaran nama baik dengan terlapor Koordinator Komisi Or...

polisi-hentikan-penyelidikan-kasus-haris-azhar

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35068.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35068.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35068.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35068.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35068.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35068.jpg

Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Haris Azhar

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengaku tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar yang dipublikasikan berdasarkan wawancara dengan terpidana mati Freddi Budiman, membuat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian menjadi semakin berkurang dalam urusan perang terhadap narkoba.Dalam tulisan Haris yang berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)", menyatakan adanya oknum pejabat Mabes Polri yang menerima uang sebesar Rp90 miliar dari terpidana mati Freddi Budiman, untuk melancarkan bisnis haramnya di Indonesia."Tulisan Haris Azhar membuat upaya partisipatif publik menjadi lemah terhadap Polri," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/8/2016).Boy mengaku, pihaknya tidak ingin kehilangan kepercayaan publik terhadap pemberantasan narkoba."Kita harus jujur tidak ingin kehilangan kepercayaan publik," katanya.Mantan Kapolda Banten itu menegaskan, jika kepercayaan masyarakat terhadap Polri sudah hilang, maka akan sulit untuk memberantas narkoba di Indonesia.Boy melanjutkan, untuk melakukan pemberantasan narkoba di Tanah Air, perlu adanya upaya partisipasi dari masyarakat."Salah satunya dengan melaporkan tindak peredaran narkoba. Semua harus berperan, baik itu dari internal kepolisian maupun masyarakat," katanya.

Jakarta,  Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengaku tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar yang dipublikasikan berdasarkan...

kadiv-humas-mabes-polri-tulisan-haris-azhar-buat-partisipasi-publik-lemah

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35036.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35036.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35036.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35036.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35036.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35036.jpg

Kadiv Humas Mabes Polri: Tulisan Haris Azhar Buat Partisipasi Publik Lemah

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar yang dipublikasikan berdasarkan wawancara dengan terpidana mati Freddi Budiman, membuat Kepolisian Republik Indonesia menjadi sedikit kurang harmonis. Pasalnya, di tengah perang terhadap narkoba, Polri diisukan dengan oknum yang terlibat dengan peredaran narkoba."Karena institusi kita kan sedang berupaya memberantas dan perang terhadap narkoba. Dengan adanya hal ini (tulisan Haris Azhar), membuat soliditas kami melemah," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafly Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/8/2016).Mantan Kapolda Banten ini menambahkan, tulisan Haris tersebut bisa membuat anggota kepolisian saling curiga satu sama lain."Bisa membuat internal kepolisian jadi goyah dan saling curiga," ungkapnya.Boy mengaku, upaya pemberantasan narkoba di Indonesia, akan sulit dilakukan tanpa adanya soliditas antar aparat kepolisian.Seperti diberitakan sebelumnya, Haris menulis "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)".Pada tulisan yang telah menyebar luas melalui media sosial itu, terpidana mati Freddy mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air."Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua," kata Freddy dalam tulisan Haris seperti dikutip dari laman Facebook Kontras.

Jakarta,   Tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar yang dipublikasikan berdasarkan wawancara dengan terpidana mati Freddi Budiman, membuat Kepolisian...

tulisan-haris-azhar-buat-soliditas-kepolisian-melemah

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35023.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35023.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35023.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35023.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35023.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35023.jpg

Tulisan Haris Azhar Buat Soliditas Kepolisian Melemah

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Pakar hukum pidana Universitas Indonesia Gandjar Laksmana menganggap Koordinator Kontras Haris Azhar tidak pantas dilaporkan ke polisi. Gandjar menegaskan Haris hanya memiliki informasi dan tidak berkewajiban untuk membongkar kebenaran di dalamnya."Tulisan itu kan informasi, jadi tugas penegak hukum adalah menelusuri apakah itu mengandung kebenaran atau tidak, bukan melaporkan Haris sebagai pembawa informasi," ujar dia di Jakarta, Rabu (10/8/2016).Haris Azhar sendiri saat ini berstatus terlapor di Bareskrim Polri setelah tiga institusi negara yaitu BNN, Polri dan TNI mengadukannya dengan sangkaan melanggar Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pencemaran nama baik.Laporan itu berawal dari tulisan Haris hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman yang berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)".Pada tulisan yang telah menyebar luas melalui media sosial itu, Freddy mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air."Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua," kata Freddy dalam tulisan Haris seperti dikutip dari laman Facebook Kontras.

Jakarta,   Pakar hukum pidana Universitas Indonesia Gandjar Laksmana menganggap Koordinator Kontras Haris Azhar tidak pantas dilaporkan ke polisi. Ga...

pakar-hukum-anggap-haris-azhar-tidak-pantas-dilaporkan-ke-polisi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35015.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35015.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35015.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35015.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35015.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35015.jpg

Pakar Hukum Anggap Haris Azhar Tidak Pantas Dilaporkan ke Polisi

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan, ketika berbincang di LP Nusakambangan, terpidana mati Freddy Budiman tidak menyebut nama-nama pejabat yang diduga terlibat bisnis narkoba."Tidak ada (sebut nama). Namun ada beberapa informasi lain di luar tulisan yang tidak bisa saya sebutkan," ujar Haris di Jakarta, Rabu (10/8/2016).Dia melanjutkan, saat ini Kontras dan berbagai elemen sipil lain masih mengumpulkan informasi, karena menganggap masih banyak petunjuk yang bisa digali dari keterangan Freddy Budiman, sama seperti yang dilakukan oleh lembaga lain seperti Badan Narkotika Nasional (BNN).Oleh karena itu, Haris menganggap momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengonsolidasikan semua elemen bangsa untuk memberantas kejahatan narkoba dan tidak dilakukan secara terpisah-pisah."Karena tidak mungkin keterlibatan oknum hanya dari satu institusi. Mereka berbagai peran dan berlindung di balik lembaga dan jabatannya," kata dia.Dalam kesempatan yang sama, Haris Azhar menampik bahwa dia memiliki bukti-bukti keterlibatan pejabat BNN, Polri dan TNI yang berasal dari keterangan Freddy Budiman.Haris mengatakan kabar yang meminta dia untuk memberikan bukti telah memojokkan dirinya."Saya hanya punya informasi dan itu akan diberikan jika ada kejelasan hukum, jangan ada kesan 'balap-balapan' yang menimbulkan keraguan saksi dan masyarakat," tuturnya.

Jakarta,  Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan, ketika berbincang di LP Nusakambangan,...

haris-azhar-tegaskan-freddi-budiman-tidak-sebut-nama

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35013.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35013.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35013.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35013.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35013.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35013.jpg

Haris Azhar Tegaskan Freddi Budiman Tidak Sebut Nama

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Aliansi Petani Indonesia (API), menilai laporan yang dilakukan oleh tiga institusi negara TNI, Polri dan BNN terhadap Koordinator Kontras, Haris Azhar menunjukkan kegagalan negara dalam membela kepentingan umum dan hak-hak sipil."Padahal ini bukan zamannya lagi kepentingan pemodal dan penguasa bisa membungkam suara masyarakat," kata Sekjen API Muhammad Nurudin di Sekretariat KPA, Jakarta, Rabu (10/8/2016).Seperti diketahui, Haris Azhar dilaporkan ke Bareskrim Polri karena mempublikasikan tulisan dari hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman yang berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)".Dalam tulisan yang telah menyebar luas melalui media sosial itu, Freddy mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air."Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua," kata Freddy dalam tulisan Haris seperti dikutip dari laman Facebook Kontras.Dalam laporan tiga institusi negara itu, Haris dikenai sangkaan melanggar Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pencemaran nama baik.

Jakarta,   Aliansi Petani Indonesia (API), menilai laporan yang dilakukan oleh tiga institusi negara TNI, Polri dan BNN terhadap Koordinator Kontras,...

sekjen-api-sebut-kasus-haris-azhar-menunjukkan-kegagalan-negara-bela-hak-sipil

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35011.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35011.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35011.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35011.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35011.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35011.jpg

Sekjen API Sebut Kasus Haris Azhar Menunjukkan Kegagalan Negara Bela Hak Sipil

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, mendapat dukungan penuh dari pegiat agraria dan petani yang bergabung dalam sejumlah organisasi.Organisasi seperti Serikat Petani Majalengka (SPM), Serikat Petani Karawang (Sepetak), Serikat Tani Indramayu (STI), Aliansi Petani Indonesia (API) dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pun memberikan tudung kepala petani (caping) kepada Haris sebagai simbolisasi dukungan."Caping merupakan bagian dari identitas dan harga diri petani, pelindung kepala dari terik matahari. Kami memberikan ini kepada Kontras dan Haris Azhar, karena harga diri mereka tidak bisa dirampas dengan semena-mena," kata Sekjen KPA Iwan Nurdin di Sekretariat KPA, Jakarta, Rabu (10/8/2016).Menurut Iwan, pelaporan Haris Azhar ke Bareskrim Polri oleh BNN, TNI dan Polri karena mempublikasikan tulisan hasil wawancara dengan terpidana mati Freddy Budiman yang menyebut beberapa pejabat ketiga institusi tersebut terlibat dalam bisnis gelap narkoba, merupakan bentuk kriminalisasi.Pola yang sama, lanjut dia, juga diterapkan aparat keamanan terhadap pegiat-pegiat agraria di berbagai daerah di Indonesia."Pada tahun 2015, ada 278 petani dan pegiat agraria yang dikriminalisasi, ditangkap, ditahan hingga dipidanakan paksa. Sementara dari tahun 2004--2014, ada 1.395 orang mendapat perlakuan yang sama," ujar Iwan.

Jakarta,   Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, mendapat dukungan penuh dari pegiat agraria dan p...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35009.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35009.jpg

Pegiat Agraria Dukung Penuh Haris Azhar

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Pengamat hukum dari Universitas Ekasakti (Unes) Kota Padang, Sumatera Barat, Dr. Otong Rosadi, menilai persoalan melawan hukum yang disematkan terhadap Koordinator Kontras Haris Azhar, tidaklah tepat masuk ke dalam suatu fitnah atau pencemaran nama baik."Indikasi sebuah fitnah itu kan jelas, sekarang dia memiliki informasi terkait hal terebut, sehingga dia memberanikan diri mengeluarkan pendapat seperti itu," Kata Otong ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (9/8/2016).Menurut dia, apabila pihak kepolisian, TNI dan BNN terus menjalankan proses mengkriminalkan terhadap Haris Azhar, maka ini akan membahayakan upaya penegakan hukum di negara ini."Kalau seperti ini, tentunya orang yang memiliki informai tidak akan mau memberikan kepada publik, karena mereka bisa saja di kriminalkan seperti ini," sebut Otong.Sebelumnya, Haris menyebarkan tulisan berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)".Pernyataan yang telah menyebar melalui media sosial tersebut menceritakan pertemuan Haris dengan gembong narkoba Freddy Budiman yang mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia.Akibat dari tulisan tersebut, Haris di laporkan ke Bareskrim Polri oleh tiga institusi negara, takni Polri, TNI dan BNN dengan dugaan pencemaran nama baik dan tindak pidana ITE.

Jakarta,   Pengamat hukum dari Universitas Ekasakti (Unes) Kota Padang, Sumatera Barat, Dr. Otong Rosadi, menilai persoalan melawan hukum yang disema...

pengamat-sebut-dugaan-pencemaran-nama-baik-kepada-haris-azhar-tidak-tepat

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34899.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34899.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34899.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34899.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34899.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34899.jpg

Pengamat Sebut Dugaan Pencemaran Nama Baik Kepada Haris Azhar Tidak Tepat

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Kasus pelaporan yang ditujukan kepada Koordinator Kontras Haris Azhar oleh tiga institusi negara yakni Polri, TNI dan BNN, dinilai terlalu berlebihan dan serampangan dalam bertindak. Ini terkait dengan dugaan keterlibatan oknum tiga institusi itu dalam peredaran narkoba jaringan terpidana mati Freddi Budiman."Seharusnya sebuah institusi negara tidak berbuat seperti demikian, karena yang dimiliki oleh Haris Azhar merupakan sebuah informasi yang layak diketahui oleh publik dan bersifat umum," kata Pengamat hukum dari Universitas Ekasakti (Unes) Kota Padang, Sumatera Barat, Dr. Otong Rosadi ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (9/8/2016).Ia menambahkan, sebuah lembaga negara seharusnya bisa lebih arif dalam menyikapi apabila ada warga negara yang mengetahui kebobrokan sebuah institusi dan melakukan investigasi.Menurutnya, informasi yang dimiliki oleh Haris seharusnya menjadi bukti permulaan, "Kepolisian, TNI dan BNN seharus menindaklanjuti informasi tersebut dengan memanggil dia (Haris) untuk dimintai keterangan, bukan malah kompak melaporkan atas tindakan penghinaan," katanya menegaskan.

Jakarta,   Kasus pelaporan yang ditujukan kepada Koordinator Kontras Haris Azhar oleh tiga institusi negara yakni Polri, TNI dan BNN, dinilai terlalu...

pengamat-sebut-pelaporan-terhadap-haris-azhar-terlalu-berlebihan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34896.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34896.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34896.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34896.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34896.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34896.jpg

Pengamat Sebut Pelaporan Terhadap Haris Azhar Terlalu Berlebihan

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Mantan Kalapas Nusakambangan Liberty Sitinjak, mengatakan pertemuan Koordinator Kontras Haris Azhar dengan terpidana mati Freddi Budiman di Lapas Nusakambangan, bukanlah pertemuan khusus."Pada saat itu, Harris berencana akan bertemu dengan napi lain, namun tidak sengaja bertemu Freddy Budiman yang saat itu tengah mengikuti program penyegaran/relaksasi di luar sel. Saat itulah Harris dan Freddy berbincang," kata Sitinjak berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Selasa (9/8/2016).Menurut Sitinjak, dalam percakapan tersebut, Freddy tidak menyebutkan nama-nama yang diberikan uang olehnya dalam bisnis narkoba yang dilakukannya.Seperti diwartakan, Haris Azhar menyebutkan ada oknum Polisi, BNN dan TNI yang menerima uang dari Freddi untuk memuluskan perdagangan narkoba di Indonesia. Pernyataan Haris itu ditulis dalam laman facebook milik Kontras, berdasarkan testimoni Freddi.

Jakarta,   Mantan Kalapas Nusakambangan Liberty Sitinjak, mengatakan pertemuan Koordinator Kontras Haris Azhar dengan terpidana mati Freddi Budiman d...

mantan-kalapas-nusakambangan-haris-dan-freddi-tidak-melakukan-pertemuan-khusus

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34870.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34870.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34870.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34870.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34870.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34870.jpg

Mantan Kalapas Nusakambangan: Haris dan Freddi Tidak Melakukan Pertemuan Khusus

&#160;Jakarta, Winnetnews.com - &#160;Badan Narkotika Nasional menyatakan berdasarkan keterangan mantan kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap,Jawa Tengah Liberty Sitinjak dengan tegas mengatakan tidak ada permintaan petugas BNN untuk melepas kamera pengawas atau CCTV di ruang tahanan almarhum Freddy Budiman.Hal tersebut disampaikan BNN dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (9/8/2016), setelah sebelumnya Inspektorat Utama (Irtama) meminta keterangan Sitinjak di gedung BNN, Cawang, Jakarta, Senin (8/8/2016).Sitinjak yang disebut namanya dalam pengakuan tereksekusi mati kasus Narkoba, Freddy Budiman, kepada Koordinator KontraS, Harris Azhar, pada 2014 lalu (8/8) Sitinjak mendatangi BNN sesuai dengan perintah Menteri Hukum dan HAM Yasoona Laoly , untuk bertemu dengan Inspektur Utama BNN dalam rangka memberi keterangan terkait pemberitaan tentang pengakuan Freddy Budiman yang menyatakan bahwa Sitinjak diminta oleh petugas BNN untuk mencopot kamera pengawas yg berada di sel Freddy Budiman.Dalam pertemuan tersebut, Sitinjak menyatakan bahwa benar ada petugas BNN yang datang ke Lapas Nusakambangan pada saat hari libur nasional saat Kenaikan Isa Almasih, sehingga Kalapas tidak berada di kantor, kemudian Kalapas dihubungi oleh petugas jaga bahwa telah datang aparat BNN.Disampaikan oleh Kalapas kepada petugas jaga bahwa sepanjang dalam koridor melaksanakan tupoksinya akan dilayani."Siapa yang datang tersebut? Saya sudah lupa, karena itu terjadi tahun 2014, silakan dicek di buku tamu yang tersedia di Lapas Nusakambangan karena di sana tercatat siapa nama yang datang, akan bertemu dengan siapa, dan apa keperluannya," kata Sitinjak.Terkait dengan permintaan melepas kamera pengawas, secara tegas dikatakan Sitinjak tidak ada, namun hanya mempermasalahkan mengapa memasang alat tersebut tanpa koordinasi terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak ditanggapi oleh Sitinjak.

Jakarta,   Badan Narkotika Nasional menyatakan berdasarkan keterangan mantan kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap,Jawa Tengah Liberty...

bnn-klaim-tidak-ada-permintaan-untuk-melepas-cctv-freddi-budiman

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34861.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34861.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34861.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34861.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34861.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34861.jpg

BNN Klaim Tidak Ada Permintaan Untuk Melepas CCTV Freddi Budiman

&#160;Jakarta, Winnetnews.com -&#160;Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mendorong pemerintah membentuk tim independen untuk menyelidiki secara mendalam kasus dengan delik pencemaran nama baik. Hal ini terkait dengan tindakan Koordinator Kontras Haris Azhar mempublikasikan testimoni terpidana mati Freddy Budiman.Seperti diketahui, dalam tulisan yang dipublikasi oleh Haris dalam laman facebook Kontras, menuliskan ada tiga institusi negara yakni, TNI, Polri dan BNN yang terlibat dalam peredaran narkoba di Indonesia melalui jaringan Freddi Budiman. Oleh karena itu, Haris dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik dan tindak pidana ITE."Penyelidikan tim independen ini penting untuk menunjukkan komitmen negara terhadap pemberantasan narkoba dan reformasi kepolisian," kata Jeirry Sumampow dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (9/8/2016)."Penyelidikan ini juga diperlukan untuk membersihkan ketiga institusi tersebut dari tuduhan-tuduhan negatif yang selama ini beredar di masyarakat melalui media massa dan media online maupun media sosial," katanya menambahkan.Sebelumnya, Koordinator Kontras Haris Azhar menuliskan bahwa terpidana mati Freddy Budiman mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air."Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua," kata Freddy seperti dikutip dari laman Facebook Kontras.Terkait dengan tulisan tersebut, Haris Azhar secara resmi dilaporkan oleh TNI, BNN dan Polri ke Bareskrim Mabes Polri yang langsung melakukan pengembangan kasus.

Jakarta,  Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mendorong pemerintah membentuk tim independen untuk menyelidiki secara mendalam kasus dengan d...

pgi-dorong-pemerintah-bentuk-tim-independen-selidiki-kasus-haris-azhar

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/34854.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/34854.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/34854.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/34854.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/34854.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/34854.jpg

FREDDI BUDIMAN

KontraS Pertanyakan Siapa Oknum Pembantu Freddy Dalam Pengiriman Narkoba

Pengamat Sebut Ada Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Kontrol Pengiriman Narkoba

Kontras Ungkap Kejanggalan Pengiriman Terkontrol Narkoba Freddi Budiman

Latest News

IFC Sebut Tulisan Haris Azhar Dorong Perbaikan Hukum

Kepala BNN Cilacap Enggan Beri Informasi Terkait Kedatangan Tim BNN ke Lapas Nusakambangan

Usut Testimoni Freddi Budiman, Tim BNN Datangi Lapas Nusakambangan

Dua Mantan Polisi Akan Diperiksa Terkait Penjualan Sabu ke Freddi Budiman

Haris Azhar Minta Presiden Bentuk Tim Selidiki Pernyataan Freddi Budiman

Masyarakat Diminta Tidak Menghakimi Polri Terkait Tulisan Haris Azhar

Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Haris Azhar

Kadiv Humas Mabes Polri: Tulisan Haris Azhar Buat Partisipasi Publik Lemah

Tulisan Haris Azhar Buat Soliditas Kepolisian Melemah

Pakar Hukum Anggap Haris Azhar Tidak Pantas Dilaporkan ke Polisi

Haris Azhar Tegaskan Freddi Budiman Tidak Sebut Nama

Sekjen API Sebut Kasus Haris Azhar Menunjukkan Kegagalan Negara Bela Hak Sipil

Pegiat Agraria Dukung Penuh Haris Azhar

Pengamat Sebut Dugaan Pencemaran Nama Baik Kepada Haris Azhar Tidak Tepat

Pengamat Sebut Pelaporan Terhadap Haris Azhar Terlalu Berlebihan

Mantan Kalapas Nusakambangan: Haris dan Freddi Tidak Melakukan Pertemuan Khusus

BNN Klaim Tidak Ada Permintaan Untuk Melepas CCTV Freddi Budiman

PGI Dorong Pemerintah Bentuk Tim Independen Selidiki Kasus Haris Azhar

PGI Sebut Pelaporan Haris Azhar Kontra Produktif dengan Pemberantasan Narkoba

Buwas: Pemeriksaan Sitinjak Terkait Oknum BNN Datangi Nusakambangan

Usai Dimintai Keterangan oleh KPK, Mantan Kalapas Nusakambangan Akan Temui Menkum HAM

Mantan Kalapas Nusakambangan Dimintai Keterangan Terkait Testimoni Freddi Budiman

BNN Akan Periksa Mantan Kalapas Nusakambangan Terkait Tulisan Haris Azhar

Legislator Minta Tulisan Haris Azhar Harus Ditelusuri

PSHK: Tulisan Haris Azhar Bukan Tindak Pidana

Kontras Kembangkan Hasil Wawancara dengan Freddi Budiman

PSHK: Tulisan Haris Azhar Tidak Penuhi Unsur Pidana