Winnetnews.com - &nbsp;Gelombang 3 COVID-19 di Indonesia diyakini sulit dihindari, bahkan para pakar meyakini sudah terjadi. Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI memilih untuk &#39;wait and see&#39; untuk menyimpulkannya.

&quot;Kita masih monitor untuk menentukan ini gelombang ke-3 atau ndak karena peningkatan baru 10 hari yg lalu,&quot; beber Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, Selasa (1/2/2022).

Kalaupun positivity rate meningkat beberapa waktu terakhir, dr Nadia meyakini sebagai keberhasilan dalam hal testing dan tracing. Artinya, lonjakan kasus juga menandakan kemampuan deteksi yang baik.

&quot;Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala COVID-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu,&quot; terang dr Nadia.

&quot;Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,&quot; katanya.

Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban meyakini gelombang 3 COVID-19 sudah terjadi. Salah satu indikasinya adalah jumlah kasus aktif yang terus meningkat.

&quot;Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah &#39;berhasil&#39; memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster,&quot; cuitnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (31/1/2022).

Pendapat senada disampaikan Dicky Budiman, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia. Ia berkeyakinan, jumlah kasus sebenarnya lebih tinggi dibanding konfirmasi harian yang dilaporkan karena kemampuan testing terbatas.

Selain itu, gejala varian Omicron yang relatif lebih ringan membuat banyak orang cenderung tidak memeriksakan diri ketika hanya mengalami keluhan ringan atau bahkan tidak bergejala. Karenanya, ada banyak kasus aktif yang tidak terpantau.

&quot;Dan kalau bicara jumlah kasus di masa puncak, dan saat ini pun sebenarnya sudah 10 kali lipat dari yang dilaporkan, itu sudah ada. Iya setidaknya di atas 100, 200 ribu per hari itu ada, kalau pada masa puncak ya bisa sampai 300-500 ribu,&quot; jelas Dicky.

Meski demikian, para pakar sepakat untuk tidak panik berlebihan menghadapi peningkatan kasus. Berbagai upaya pencegahan masih bisa dilakukan, termasuk memperketat penerapan protokol kesehatan.

&quot;Kita bisa atasi sebelum menjadi lebih buruk. Pemutusan penularan harus dilakukan cepat dan efisien,&quot; pesannya.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5924274/waspada-ini-tanda-tanda-covid-19-ri-sudah-masuk-gelombang-3/" target="_blank">Waspada, Ini Tanda-tanda COVID-19 RI Sudah Masuk Gelombang 3</a>&quot;

 
&nbsp;

Gelombang 3 COVID-19 di Indonesia diyakini sulit dihindari, bahkan para pakar meyakini sudah terjadi. Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI memilih un...

tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-tanda-tanda-kalau-indonesia-sudah-masuk-gelombang-3-covid-19-1643757666.jpg

Tanda-tanda Kalau Indonesia Sudah Masuk Gelombang 3 COVID-19

Winnetnews.com - &nbsp;Kasus Corona di Indonesia melonjak signifikan, tembus 12.422 orang per Minggu (30/1/2022). Kenaikan drastis juga terlihat dalam laporan data pasien COVID-19 yang dirawat atau kasus aktif yakni 61.718 orang per Minggu (30/1/2022), naik 9.163 kasus dari hari sebelumnya Sabtu (29/1/2022).

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menilai tren lonjakan menjadi pertanda Indonesia masuk gelombang ketiga COVID-19. Para pakar sebelumnya memperkirakan puncak kasus COVID-19 gelombang tiga bisa terjadi pertengahan Februari hingga akhir Maret, angka harian disebut bisa menyentuh 70 ribu kasus.

&quot;Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah &#39;berhasil&#39; memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster,&quot; cuitnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (31/1/2022).

Meski kenaikan terlihat signifikan, Prof Zubairi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Di tengah munculnya sejumlah klaster, termasuk klaster keluarga, pencegahan penularan saat ini menjadi hal yang utama.

&quot;Kita bisa atasi sebelum menjadi lebih buruk. Pemutusan penularan harus dilakukan cepat dan efisien,&quot; pesannya.

Prof Zubairi kemudian mengingatkan Indonesia kini berada di waktu yang sulit.

&quot;Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada,&quot; pungkas dia.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5921742/pakar-idi-sebut-ri-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-ini-tanda-tandanya" target="_blank">Pakar IDI Sebut RI Sudah Masuk Gelombang Ketiga COVID-19, Ini Tanda-tandanya</a>&quot;

 
&nbsp;

Kasus Corona di Indonesia melonjak signifikan, tembus 12.422 orang per Minggu (30/1/2022). Kenaikan drastis juga terlihat dalam laporan data pasien COVID...

benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-benarkah-indonesia-sudah-masuk-gelombang-ketiga-covid-19-1643600850.jpg

Benarkah Indonesia Sudah Masuk Gelombang Ketiga COVID-19?

Winnetnews.com - &nbsp;Kementerian Kesehatan menyebut vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai cakupan 280 juta dosis pada akhir 2021. Berdasarkan input pada malam tahun baru ditemukan, angka tersebut terdiri dari 165,2 juta suntikan dosis 1, 113,8 juta suntikan dosis 2, dan 1,3 juta suntikan dosis 3. Bakal efektif tekan risiko gelombang-3?
&quot;Apresiasi terbesar untuk teman-teman di lapangan. Dengan kekuatan modal sosial kita bisa mencapai 280 juta dosis vaksinasi di akhir tahun 2021,&quot; kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (3/1/2022).

Dalam kesempatan lainnya, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr Prasenohadi, SpP, KIC, PhD menegaskan cakupan vaksinasi adalah kunci nomor satu pencegahan lonjakan kasus COVID-19.

Terlebih mengingat, gelombang ketiga COVID-19 sempat dikhawatirkan berisiko terjadi di Indonesia pada awal 2022, dipicu oleh momen libur Natal dan Tahun Baru. Namun dr Pras menegaskan, di tengah merebaknya varian Omicron, lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia masih bisa dicegah.

&quot;Nomor satu cakupan vaksinasi harus ditingkatkan. Ini adalah tugas pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Kemudian partisipasi masyarakat untuk mau divaksin,&quot; terangnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia, Kamis (30/12/2021).

&quot;Kedua adalah mempertahankan protokol kesehatan. Meski sudah ada pelonggaran PPKM, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga, bahkan ditingkatkan,&quot; sambungnya.

<h3>Gelombang-3 masih bisa dicegah?</h3>

dr Pras menegaskan, selama cakupan vaksinasi ditingkatkan dibarengi penerapan protokol kesehatan, gelombang ketiga COVID-19 RI masih dapat dicegah.

&quot;Kalau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian cakupan vaksinasi lebih ditingkatkan, maka diharapkan gelombang ketiga tidak terjadi,&quot; kata dr Pras.

&quot;Sekali lagi, cakupan vaksinasi, menjaga protokol kesehatan, kemudian meningkatkan imunitas. Dalam hal ini nutrisi dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya meningkatkan imunitas seseorang menjadi hal penting dalam mencegah terjadinya &#39;third wave&#39; atau gelombang ketiga,&quot; pungkasnya.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5881418/cakupan-vaksin-covid-19-ri-280-juta-dosis-cukup-untuk-cegah-gelombang-3" target="_blank">Cakupan Vaksin COVID-19 RI 280 Juta Dosis, Cukup untuk Cegah Gelombang-3?</a>&quot;

 
&nbsp;

Kementerian Kesehatan menyebut vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai cakupan 280 juta dosis pada akhir 2021. Berdasarkan input pada malam tahun baru d...

cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-cakupan-vaksin-covid-19-ri-capai-280-juta-dosis-bisa-cegah-gelombang-3-1641178670.jpg

Cakupan Vaksin COVID-19 RI Capai 280 Juta Dosis, Bisa Cegah Gelombang-3?

Winnetnews.com - &nbsp;Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dicky Budiman buka suara soal prediksi Lembaga AS IHME menyebut Indonesia tak akan dihadang gelombang ketiga. Menurut dia, sulit untuk memastikan hal tersebut di tengah situasi sejumlah negara Eropa yang kembali diamuk wabah baru.
Terlebih, Dicky menilai proyeksi IHME terkait tren kasus COVID-19 Eropa juga sempat keliru di beberapa bulan lalu.

&quot;IHME sendiri juga tidak secara tepat memprediksi situasi Eropa saat ini sekitar 2 atau 3 bulan lalu,&quot; beber epidemiolog Universitas Griffith Australia, kepadadetikcom Kamis (25/11/2021).

&quot;Bahkan kalau dilihat di website-nya pada September lalu dia masih memprediksi bahwa akan terjadi penurunan kasus di Eropa Barat, yang malahan kita lihat sekarang meningkat,&quot; sambung Dicky.

Ia kemudian mengingatkan jika situasi wabah COVID-19 sangat dinamis. Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu peningkatan kasus, sehingga skenario terburuk yang sebenarnya harus menjadi pertimbangan kebijakan ke depan.

&quot;Karena kalau yang terburuk dianggap tidak akan terjadi, itu salah besar, berbahaya, dan akan akhirnya mengulang apa yang sudah dialami, di Eropa sekarang, atau seperti gelombang kedua di Indonesia kemarin,&quot; pesan Dicky.

Dicky kemudian menyebut kemunculan varian B.1.1.529 menjadi ancaman baru di 2022 mendatang. Pasalnya, mutasi yang dimiliki varian B.1.1.529 lebih banyak ketimbang varian Delta.

Para peneliti di Inggris khawatir varian B.1.1.529 berpotensi lebih cepat menular dibandingkan varian Delta, hingga lebih resisten terhadap vaksin COVID-19.

&quot;Yang menjadi perhatian dari varian ini adalah ada mutasi yang bahkan paling banyak dari sekian varian yang timbul, ini merupakan varian yang memiliki mutasi terbanyak, ada 32 mutasi yang salah satunya terdeteksi di Cambridge, Inggris, oleh peneiti inggris,&quot; pungkas dia.

<h3>Skenario terburuk IHME</h3>

Dalam skenario terburuk IHME, Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan kasus COVID-19 hingga 28 ribu kasus di Maret mendatang. Tetap tidak lebih tinggi dari puncak kasus Juli lalu.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5828315/panel-ahli-who-buka-suara-soal-lembaga-as-prediksi-ri-tak-diamuk-gelombang-3" target="_blank">Panel Ahli WHO Buka Suara soal Lembaga AS Prediksi RI Tak Diamuk Gelombang 3</a>&quot;

 
&nbsp;

Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dicky Budiman buka suara soal prediksi Lembaga AS IHME menyebut Indonesia tak akan dihadang gelombang ketiga....

terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-terkait-prediksi-lembaga-as-terhadap-covid-19-di-indonesia-ini-kata-panel-ahli-who-1637915122.jpg

Terkait Prediksi Lembaga AS Terhadap COVID-19 di Indonesia, Ini Kata Panel Ahli WHO

Winnetnews.com - &nbsp;Meski 80 persen warga diprediksi sudah terinfeksi COVID-19 varian Delta, bukan berarti Indonesia dipastikan bebas dari gelombang ketiga. Pasalnya, respons imun atau &#39;kekebalan&#39; yang dihasilkan dari setiap infeksi varian Corona sangat spesifik.

Menurut epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Citra Indriani, masih ada potensi Tanah Air diserang varian baru Corona. Hal ini tentu berdampak pada imunitas alamiah yang selama ini diduga sudah terbentuk usai banyak dari mereka terpapar COVID-19 varian Delta.

&quot;Kalau sudah terinfeksi sedemikian banyak apakah sudah memiliki imunitas kelompok dan tidak ada ancaman gelombang ketiga? Sebagian besar infeksi natural membentuk antibodi yang spesifik untuk virus atau strain virus yang menginfeksi, tidak untuk strain yang lain. Sehingga imunitas alamiah yang terbentuk saat ini mungkin tidak bisa kita andalkan apabila kita kedatangan strain yang baru,&quot; kata Citra, Sabtu (20/11/2021).

<h3>Setuju PPKM level 3</h3>

Citra menilai pembatasan mobilitas bisa sedikit efektif menekan pergerakan, meskipun peningkatan disebut tetap akan terjadi. Ia mengkhawatirkan subvarian Delta AY.4.2 yang kini menyerang banyak negara dan memicu gelombang baru.

Jika PPKM level 3 diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, setidaknya mobilitas tidak akan semasif bila tak ada pembatasan.

&quot;Meskipun kita batasi, mobilitas tetap terjadi, namun tidak semasif apabila tidak diberlakukan pembatasan. Pembatasan kerumunan dan mobilitas sudah sesuai dengan pembelajaran sebelumnya bahwa gelombang kita diawali pada periode Natal-tahun baru serta lebaran, apalagi di negara-negara tetangga saat ini sedang mengalami gelombang Delta varian AY.4.2,&quot; jelasnya.

&quot;Kita masih akan menghadapi kasus COVID-19 selama angka vaksinasi dunia juga belum mencapai target. Sehingga yang diperlukan saat ini adalah mengubah mindset dan menerima bahwa kita akan hidup berdampingan dengan pembatasan mobilitas ini, naik level turun level PPKM harus dijalani, dan beradaptasi dengan situasi ini karena tidak ada kepastian untuk menjawab sampai kapan,&quot; pungkas dia.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5821703/80-persen-penduduk-sudah-kena-varian-delta-ri-bisa-hadapi-gelombang-3" target="_blank">80 Persen Penduduk Sudah Kena Varian Delta, RI Bisa Hadapi Gelombang 3?</a>&quot;

 
&nbsp;

Meski 80 persen warga diprediksi sudah terinfeksi COVID-19 varian Delta, bukan berarti Indonesia dipastikan bebas dari gelombang ketiga. Pasalnya, respon...

80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-80-persen-penduduk-indonesia-pernah-terinfeksi-varian-delta-amankah-hadapi-gelombang-3-1637563155.jpg

80 Persen Penduduk Indonesia Pernah Terinfeksi Varian Delta, Amankah Hadapi Gelombang 3?

Winnetnews.com - &nbsp;Kementerian Kesehatan RI meminta semua masyarakat mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru. Terlebih, peningkatan kasus COVID-19 mulai terlihat di 126 kabupaten dan kota di Indonesia.
Adapun catatan kasus positif yang banyak dilaporkan berasal dari kegiatan sekolah tatap muka dan takziah. Bagaimana jika benar terjadi lonjakan kasus COVID-19 di akhir tahun?

&quot;Nah kalau nanti di akhir tahun baru kita melihat terjadi peningkatan yang sangat signifikan pasti pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk setidaknya nge-rem lagi, ingat kebijakan kita kan rem dan gas,&quot; beber Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi Kementerian Kesehatan RI, Selasa (16/11/2021) dalam webinar online.

Meski begitu, kebijakan tarik dan gas rem darurat tergantung bagaimana peningkatan penularan dan mobilitas terjadi. Bila tak terlihat kenaikan yang signifikan, kebijakan pemerintah akan sebatas pelarangan dan pendekatan kedisiplinan protokol kesehatan.

&quot;Kapan harus gas, kapan harus rem, jadi nanti tentunya eskalasinya kita lihat sejauh mana perkembangan tingkat penularan, mobilitas, kalau kemudian masih dalam level yang mana pemerintah tidak akan melakukan pengetatan seperti kemarin,&quot; sambung dr Nadia.

&quot;Mungkin hanya pelarangan atau mungkin juga pengetatan untuk liburan, atau kemudian kebijakan-kebijakan lain yang kita memastikan bahwa di akhir liburan Nataru tidak terjadi lonjakan kasus,&quot; pungkas dia.

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga meminta jajarannya untuk terus memantau kemungkinan peningkatan kasus, demi menghindari gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi besar kemungkinan datang di Desember.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

 
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5813568/kemenkes-ingatkan-tarik-rem-jika-corona-melonjak-lagi-akhir-tahun" target="_blank">Kemenkes Ingatkan Tarik Rem Jika Corona Melonjak Lagi Akhir Tahun!</a>&quot;

Kementerian Kesehatan RI meminta semua masyarakat mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru. Terlebih, peningkatan kasus CO...

kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-kemenkes-ingatkan-agar-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19-di-akhir-tahun-1637192789.jpg

Kemenkes Ingatkan Agar Waspadai Peningkatan Kasus COVID-19 di Akhir Tahun

Winnetnews.com - &nbsp;Jerman diserang gelombang keempat COVID-19, sempat mencatat rekor kasus 50 ribu sehari. Tiga Menteri Kesehatan di negara bagian Jerman mendesak strategi pengendalian COVID-19 lebih ketat seperti lockdown hingga penutupan sekolah.
Insiden kasus COVID-19 selama tujuh hari di Jerman mencapai rekor tertinggi selama pandemi. Jumlah orang yang terinfeksi naik menjadi 277,4 per 100 ribu penduduk berdasarkan data Robert Koch Institute per Sabtu (13/11/2021), di beberapa wilayah bahkan meningkat menjadi 500.

Kepala asosiasi dokter terbesar di Jerman, Marburger Bund mengatakan kepada grup media Jerman Funke Mediengruppe beberapa ruangan intensif atau perawatan ICU kemungkinan perlu memindahkan pasien antarwilayah, mencari tempat tidur dalam beberapa minggu mendatang, imbas kapasitas nyaris penuh.

<h3>Beban rumah sakit</h3>

Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan membahas langkah-langkah pandemi baru pekan depan. Menteri kesehatan negara bagian Baden-Wuerttemberg, Hessen dan Brandenburg berpendapat bahwa sejumlah wilayah perlu tetap membuka opsi kebijakan darurat seperti jam malam, lockdown, atau penutupan sekolah, jika situasinya terus memburuk.

&quot;Menghadapi beban rumah sakit yang di beberapa daerah hampir melebihi batas absolut, status epidemi harus diperpanjang di tingkat nasional,&quot; kata ketiga menteri kesehatan itu dalam pernyataan bersama, Sabtu, dikutip dari Channel News Asia.

Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak orang yang tidak divaksinasi untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka dalam sebuah pesan video yang disebarkan Sabtu kemarin. Dia juga menyerukan penegakan aturan yang lebih kuat terkait testing, vaksinasi, atau bukti &#39;bebas COVID-19&#39; sebelum berkunjung ke tempat tertutup, dan mendesak vaksin booster dilakukan lebih cepat.

&quot;Minggu-minggu yang sulit terbentang di depan kita, dan Anda dapat melihat bahwa saya sangat khawatir,&quot; kata Merkel, berbicara dalam podcast video mingguannya.

&quot;Saya segera meminta semua orang yang belum divaksinasi, tolong pertimbangkan kembali.&quot;

Tentara Jerman sedang bersiap membantu layanan perawatan kesehatan, lapor surat kabar Spiegel, dan akan memberikan vaksinasi dan tes booster di panti jompo dan rumah sakit.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5810417/jerman-diserang-gelombang-ke-4-covid-19-rs-mulai-kewalahan/" target="_blank">Jerman Diserang Gelombang ke-4 COVID-19, RS Mulai Kewalahan</a>&quot;

 
&nbsp;

Jerman diserang gelombang keempat COVID-19, sempat mencatat rekor kasus 50 ribu sehari. Tiga Menteri Kesehatan di negara bagian Jerman mendesak strategi...

rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-rs-di-jerman-mulai-kewalahan-diserang-covid-19-gelombang-ke-3-1636897486.jpg

RS di Jerman Mulai Kewalahan Diserang COVID-19 Gelombang ke-3

Winnetnews.com - &nbsp;Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengungkap kemungkinan besar Indonesia akan menghadapi ledakan kasus gelombang ketiga COVID-19 secara tiba-tiba. Hal utama yang menjadi pemicunya adalah peningkatan mobilitas yang kini semakin tinggi, seperti pra pandemi.
Pemerintah dinilai Hermawan tak lagi memperhatikan aturan protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman. Relaksasi semacam itu terlihat dalam ketentuan naik pesawat yang tak lagi menerapkan seat distancing.

&quot;Akan ada kenaikan kasus yang sporadis jadi tiba-tiba dan sulit diprediksi sebelumnya karena ada dua kemungkinan, pertama kemungkinan muncul varian baru karena kerumunan keramaian, apalagi wisatawan mancanegara juga akan datang,&quot; beber Hermawan saat dihubungi detikcom Jumat (5/11/2021).

&quot;Bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus COVID-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat,&quot; jelas dia.

Masyarakat diminta untuk berkaca pada kejadian lonjakan kasus seperti tahun lalu. Jelang Natal dan Tahun Baru, keramaian dan kerumunan kerap memicu ledakan kasus COVID-19.

Hermawan juga mengingatkan cakupan vaksinasi lansia masih belum merata. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang diakses per Jumat (5/11/2021), vaksinasi dosis pertama lansia baru mencapai 41,47 persen, rentangnya lebih jauh dengan cakupan dosis kedua yaitu 25,65 persen atau baru ada 5 juta lansia yang divaksinasi COVID-19 lengkap.

Bahayanya, lansia termasuk kelompok rentan yang memiliki risiko kematian COVID-19 tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada case fatality rate Indonesia.

&quot;Beberapa negara seperti Singapura, Tiongkok, saat ini bahkan Inggris, sedang mengalami kasus peningkatan kembali, artinya vaksinasi di satu sisi tetap dilakukan secara masif pada lansia, karena fokus lansia kalau tidak dilakukan vaksinasi, akan terjadi case fatality yang tinggi karena memang risiko komorbid itu sendiri ya,&quot; sambungnya.

Belum lagi, Hermawan menyinggung potensi munculnya varian baru Corona di Indonesia atau turunan varian yang juga berbahaya. Hal ini bisa menyulitkan pemerintah jika cakupan vaksinasi masih rendah, dan testing hingga tracing belum diperbaiki.

&quot;Tapi hal itu akan bisa dikontrol apabila testing dan tracingnya bagus vaksinasi-nya lebih lebar dan juga fokus untuk vaksinasi lansia sehingga kendali dalam arti gelombang itu bisa saja sangat signifikan,&quot; pungkas dia.

Meski begitu, saat ini tren kasus COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data Satgas COVID-19 selama sepekan terakhir, tren kasus Corona terlihat rendah jika dibandingkan puncak kasus per Juli. Berikut data penambahan kasus beberapa hari terakhir.

<ul style="list-style-type:square">
	<li>Kamis (4/11/2021): 628 kasus positif dari 249.240 spesimen yang diperiksa</li>
	<li>Rabu (3/11/2021): 801 kasus positif dari 253.123 spesimen yang diperiksa</li>
	<li>Selasa (2/11/2021): 612 kasus positif dari 255.564 spesimen yang diperiksa.</li>
</ul>

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5798590/alert-gelombang-3-covid-19-ri-diprediksi-meledak-tiba-tiba-ini-sebabnya/" target="_blank">Alert! Gelombang 3 COVID-19 RI Diprediksi Meledak Tiba-tiba, Ini Sebabnya</a>&quot;

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengungkap kemungkinan besar Indonesia akan menghadapi ledakan kasus gelo...

gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-gelombang-ketiga-covid-19-di-indonesia-diperkirakan-akan-meledak-tiba-tiba-1636113654.jpg

Gelombang Ketiga COVID-19 di Indonesia Diperkirakan Akan Meledak Tiba-tiba

Winnetnews.com - &nbsp;Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap perkiraan jumlah kasus Corona jika terjadi gelombang ketiga COVID-19. Seperti diketahui, gelombang ketiga diprediksi terjadi akhir tahun di tengah risiko mobilitas kembali meningkat jelang libur Natal dan Tahun Baru.
Perkiraan dia, sudah banyak masyarakat yang mendapatkan antibodi pasca vaksinasi dan infeksi. Sebab, jumlah masyarakat yang terinfeksi COVID-19 di puncak kasus atau gelombang kedua COVID-19 terbilang tinggi.

&quot;Dan dari hasil modelling yang kita keluarkan memang kemungkinan besar tidak akan setinggi kemarin, karena vaksinasi sudah masuk, banyak kekebalan alami dan kekebalan buatan yang sudah terjadi,&quot; beber dia dalam webinar online, Minggu (31/10/2021).

Meski begitu, dia belum bisa memperkirakan berapa banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi, baik antibodi alamiah dan buatan.

&quot;Nah ini juga kadang nggak bisa kita ukur, salah satu studi yang dilakukan sekarang serosurvey oleh Kemenkes tengah menguji hal tersebut,&quot; sambung dia.

Meski begitu, Dewi menyebut kemungkinan peningkatan kasus lebih terlihat di luar pulau Jawa Bali dengan cakupan vaksinasi masih di bawah 30 persen.

&quot;Di luar Jawa dan Bali, harus kita kepung sama-sama, harus kita kerja keras agar bisa tinggi cakupan vaksinasinya di seluruh daerah,&quot; pungkasnya.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5790341/perkiraan-satgas-soal-jumlah-kasus-corona-jika-ri-diamuk-gelombang-3-covid-19" target="_blank">Perkiraan Satgas soal Jumlah Kasus Corona Jika RI Diamuk Gelombang 3 COVID-19</a>&quot;

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap perkiraan jumlah kasus Corona jika terjadi gelombang ketiga COVID-1...

perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-perkiraan-jumlah-kasus-covid-19-bila-gelombang-ke-3-terjadi-di-indonesia-1635718888.jpg

Perkiraan Jumlah Kasus COVID-19 Bila Gelombang Ke-3 Terjadi di Indonesia

Winnetnews.com - &nbsp;Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menilai kasus COVID-19 sejauh ini terkendali. Jika dibandingkan dengan puncak kasus COVID-19 di Juli kemarin, angkanya menurun hingga 98 persen.
Namun, berdasarkan arahan presiden Joko Widodo, masyarakat diminta untuk selalu mewaspadai prediksi gelombang ketiga COVID-19. Hal ini dikarenakan ada 105 kabupaten dan kota yang kembali mengalami peningkatan kasus.

&quot;Presiden terus mengingatkan semua, terus waspada akan katanya gelombang selanjutnya, hal tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota dan kabupaten di Indonesia,&quot; ungkapnya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (25/10/2021).

&quot;Meskipun hal tersebut masih terkontrol dengan baik tapi kami melihat ada indikasi naik turun, naik turun, itu yang mesti kita waspadai,&quot; sambung dia.

Presiden meminta adanya intervensi di 105 kabupaten/kota tersebut. Maka dari itu, pemerintah juga kini terus memperketat aturan.

&quot;Jadi banyak langkah-langkah yang kita lakukan terkadang mungkin kita dianggap terlalu ketat, tapi kita nggak punya pilihan.&quot;

&quot;Presiden meminta untuk melihat kabupaten/kota tersebut lebih detail untuk segera diintervensi di wilayah tersebut, dan itu sudah dilakukan di minggu lalu dan sekarang kita lakukan lagi,&quot; tutup Luhut.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

 
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5781658/jokowi-minta-waspada-gelombang-3-covid-19-corona-naik-lagi-di-105-kabkota" target="_blank">Jokowi Minta Waspada Gelombang 3 COVID-19, Corona Naik Lagi di 105 Kab/Kota!</a>&quot;

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menilai kasus COVID-19 sejauh ini terkendali. Jika diban...

jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-jokowi-waspada-terhadap-munculnya-gelombang-ketiga-1635205690.jpg

Jokowi: Waspada Terhadap Munculnya Gelombang Ketiga

Winnetnews.com - Gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia berpotensi terjadi akhir Desember 2021, terlebih jika banyak pelonggaran aktivitas yang tidak dibarengi protokol kesehatan dan skrining ketat. Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait COVID-19, Dicky Budiman mengungkap alasan Indonesia masih berpotensi mengalami gelombang Corona selanjutnya.
&quot;Bicara setiap gelombang tentu multifaktor, tetapi yang utama adalah adanya kelompok masyarakat yang rawan atau belum memiliki imunitas ya artinya dia belum divaksinasi atau belum menjadi penyintas,&quot; ungkap Dicky kepada detikcom Senin (18/10/2021).

&quot;Walaupun dalam prediksi lembaga AS (IHME) itu sudah mendekati 80 juta lah penduduk kita yang terinfeksi, ditambah dengan yang sudah divaksinasi menjadi katankanlah sudah 40 persen atau 50 persen,&quot; sambungnya.

Menurut dia, tetap ada 50 persen penduduk Indonesia yang masuk kategori rawan COVID-19. Berkaca pada Singapura dengan cakupan vaksinasi tinggi, tetapi kasus COVID-19 masih bisa melonjak.

&quot;Singapura aja itu 8 persen yang penduduknya belum divaksinasi penuh aja masih bisa meledak apalagi kita, jadi tu yang membuat kenapa potensi gelombang ketiga atau gelombang berikut itu menjadi tetap besar,&quot; jelas dia.

<h3>Antibodi menurun pasca 6 bulan</h3>

Sejumlah studi vaksin COVID-19 menunjukkan penurunan perlindungan terhadap COVID-19 enam bulan pasca divaksinasi. Dicky juga menyoroti penurunan proteksi ini amat berisiko memicu kembali lonjakan kasus.

&quot;Walaupun tidaklah sama dengan yang belum divaksinasi, tapi mereka juga masuk dalam kelompok yang relatif rawan, ditambah lagi adanya balas dendam libur,&quot; pungkas dia.

<h3>Batas aman pelonggaran</h3>

Dicky menilai ada tiga kategori yang perlu diperhatikan dalam pelonggaran aktivitas. Pertama, transmisi penularan harus berada di level terendah, positivity rate di angka 3 atau paling baik 1 persen.

Cakupan vaksinasi sebaiknya sudah melampaui 60 persen dan didukung dengan penguatan testing PCR.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5773209/ri-terancam-gelombang-3-covid-19-panel-who-beberkan-alasannya" target="_blank">RI Terancam Gelombang 3 COVID-19, Panel WHO Beberkan Alasannya</a>&quot;

 
&nbsp;

Gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia berpotensi terjadi akhir Desember 2021, terlebih jika banyak pelonggaran aktivitas yang tidak dibarengi protokol kesehat...

alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-alasan-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengancam-indonesia-1634610201.jpg

Alasan Gelombang Ketiga COVID-19 Masih Mengancam Indonesia

Winnetnews.com - &nbsp;Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia masih mengintai. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk terus mewaspadai risiko lonjakan kasus, terlebih saat protokol kesehatan diabaikan.
&quot;Kita masih harus berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga pada natal dan tahun baru yang akan datang,&quot; ungkapLuhut dalam konferensi persPPKM, Senin (18/10/2021).

Luhut kemudian memprediksi, jika akhir tahun tak ada lonjakan kasus Corona yang signifikan, kemungkinan besar di tahun depan COVID-19 sudah menjadi endemi. Pemerintah juga kini diketahui tengah mengusahakan ketersediaan obat antivirus COVID-19, termasuk obat oral Molnupiravir besutan perusahaan farmasi AS Merck and Co.

&quot;Kalau bisa lampaui Nataru ini dengan baik, berarti kita sudah masuk endemi, saat itu kita harapkan sudah ada obat antivirus untuk ini,&quot; kata Luhut.

&quot;Pak presiden ingatkan sudah banyak kegiatan yang kadang-kadang mengabaikan protokol kesehatan, misalnya pernikahan ataupun tempat pariwisata. Kami imbau agar seluruh masyarakat tetap patuh,&quot; pungkas dia.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

 
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5773160/ri-diminta-waspada-gelombang-3-covid-19-di-indonesia-belum-lewat" target="_blank">RI Diminta Waspada! Gelombang 3 COVID-19 di Indonesia Belum Lewat</a>&quot;

 
&nbsp;

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indone...

luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-luhut-gelombang-ketiga-covid-19-masih-mengintai-indonesia-1634607548.jpg

Luhut: Gelombang Ketiga COVID-19 Masih Mengintai Indonesia

Winnetnews.com - &nbsp;Kasus Corona di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) per Oktober kembali bermunculan. Menurut staf medis divisi penyakit tropis dan infeksi penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Adityo Susilo, hal ini harus menjadi kewaspadaan bersama.

&quot;Di bulan Oktober ini, saya sendiri RSCM dan tempat saya swasta berpraktik, sudah mulai lagi berdatangan kasus-kasus COVID-19 yang baru. Jadi artinya, di bulan Oktober ini sudah mulai bermunculan lagi kasus baru dan kita harus waspada,&quot; ungkapnya dalam webinar Tim Mitigasi PB IDI, Minggu (17/10/2021).

Ia mengingatkan kehati-hatian perlu ditingkatkan di tengah prediksi gelombang ketiga kasus COVID-19 yang disebut akan terjadi akhir Desember mendatang.

&quot;Ini artinya bulan Oktober ini sudah mulai bermunculan lagi kasus baru,&quot; sambungnya.

&quot;Dan kita harus waspada, isu gelombang ketiga ini diprediksi di akhir tahun, karena mungkin berhubungan dengan pergerakan manusia pada saat itu,&quot; tegas dia.

Wakil Sekjen PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga meminta warga untuk selalu memperketat protokol kesehatan karena COVID-19 masih menyebar di masyarakat.

&quot;Jadi saya pikir penting untuk selalu waspada dengan COVID-19 karena penyakit ini masih ada di sekitar kita,&quot; pungkasnya.

Sebelumnya, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkap prediksinya soal gelombang ketiga COVID-19 Indonesia di akhir Desember. Menurut dia, kasus harian bisa menembus 30 ribu kasus, jika strategi testing dilakukan dengan maksimal.

&quot;Bisa sampai 30 ribu, tidak akan melebihi 50 ribu. 30 ribu ini kalau dilakukan tes, kalau tesnya sekedarnya misalnya, paling yang ditemukan seribuan sampai 20 ribuan,&quot; sebut Dicky kepada detikcom Senin (11/10/2021).

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5771811/covid-19-bermunculan-lagi-di-rscm-waspada-ancaman-gelombang-ketiga" target="_blank">COVID-19 Bermunculan Lagi di RSCM, Waspada Ancaman Gelombang Ketiga!</a>&quot;

 
&nbsp;

Kasus Corona di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) per Oktober kembali bermunculan. Menurut staf medis divisi penyakit tropis dan infeksi penyakit dal...

benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-benarkah-tanda-tanda-gelombang-ketiga-covid-19-mulai-muncul-1634532431.jpg

Benarkah Tanda-tanda Gelombang Ketiga COVID-19 Mulai Muncul?

Winnetnews.com - &nbsp;Para ahli memprediksi potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia terjadi di akhir tahun 2021. Hal ini berkaca dari lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi pada akhir tahun 2020 dan pertengahan 2021.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 atau Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito menuturkan saat itu terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan. Agar hal serupa tidak terulang lagi, dibutuhkan upaya dan langkah-langkah antisipasi.

&quot;Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena di situlah Nataru, di situlah pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan COVID-19,&quot; ujar Ganip dilansir dari covid19.go.id, Senin (18/10/2021).

Lalu, langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menghadapi potensi gelombang ketiga COVID-19? Satgas COVID-19 membeberkan 5 langkahnya.

<h3>Meningkatkan Kapasitas Tes COVID-19</h3>

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas tes COVID-19.

&quot;Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan,&quot; kata Sonny.

<h3>Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)</h3>

Sonny mengungkapkan kebijakan PPKM juga tetap diberlakukan di berbagai daerah, meski di beberapa daerah telah dilakukan pembukaan berbagai aktivitas masyarakat.

&quot;PPKM terus diberlakukan, baik PPKM level 3, 2 dan 1,&quot; tutur Sonny.

<h3>Sosialisasi</h3>

Langkah ketiga ini perlu dilakukan untuk mendorong kepatuhan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

<h3>Vaksinasi</h3>

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sudah melandai. Tetapi bukan berarti program vaksinasi ikutan berkurang. Justru, program vaksinasi terus dikebut untuk menciptakan herd immunity.

Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.270 jiwa. Data Kementerian Kesehatan per tanggal 12 Oktober 2021 menyebutkan 101.673.077 telah melakukan penyuntikan dosis tahap 1 atau sekitar 48,82 persen. Untuk yang telah melakukan hingga dosis lengkap atau tahap 2 sebanyak 58.720.535 atau 28,20 persen.

<h3>Perketat Akses Masuk dari Mancanegara</h3>

Sonny mengungkapkan pemerintah juga memperketat akses masuk dari luar negeri ke Indonesia untuk mencegah masuknya varian baru.

&quot;Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Batam dan Tanjungpinang,&quot; ungkapnya.

Sama halnya dengan masuknya para pekerja migran Indonesia (PMI) yang juga langsung menjalani tes PCR setelah tiba di Indonesia. Sonny juga mengatakan Kemenkes telah mengirimkan alat tes cepat moduler.

&quot;Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan (alat) tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu satu jam sudah bisa memisahkan orang yang positif (COVID-19) dan yang negatif,&quot; kata Sonny.

Untuk mencegah potensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19 tak hanya mengandalkan upaya yang dilakukan pemerintah bersama pihak terkait saja. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan melawan COVID-19.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5771741/5-langkah-penting-hadapi-potensi-gelombang-ketiga-covid-19" target="_blank">5 Langkah Penting Hadapi Potensi Gelombang Ketiga COVID-19</a>&quot;

 
&nbsp;

Para ahli memprediksi potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia terjadi di akhir tahun 2021. Hal ini berkaca dari lonjakan kasus COVID-19 yang terja...

langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-langkah-yang-akan-dilakukan-satgas-untuk-antisipasi-gelombang-ketiga-covid-19-1634529560.jpg

Langkah yang Akan Dilakukan Satgas untuk Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

Winnetnews.com - &nbsp;Sejumlah pakar memprediksi Indonesia akan kembali menghadapi puncak kasus COVID-19 atau gelombang ketiga beberapa bulan mendatang. Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyebut hal ini akan didorong mobilitas masyarakat yang kembali meningkat dan cakupan vaksinasi masih jauh dari 50 persen.
Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 15 September lalu menyoroti peningkatan mobilitas seperti sebelum pandemi di sejumlah wilayah Jawa Bali seperti Jabar, Jateng, dan Banten. Sementara cakupan vaksinasi COVID-19 per 21 September baru mencapai 38,61 persen untuk dosis pertama, dosis kedua 22,02 persen.

&quot;Gelombang adalah peak atau puncak, kalau menurut saya gelombang yang terjadi di Indonesia adalah puncak bukan wabah, jadi dari pertama sampai sekarang ya wabahnya belum selesai-selesai,&quot; beber Miko saat dihubungi detikcom Selasa (21/9/2021).

Miko menyebut puncak atau gelombang COVID-19 di Indonesia terjadi pada Desember 2020 dan Juli 2021, masing-masing dengan melampaui 20 ribu kasus harian, dan 40 hingga 50 ribu kasus COVID-19. Sementara di gelombang ketiga ke depan yang diprediksi terjadi selambatnya Maret 2021, jumlahnya tak melampaui 20 ribu kasus.

&quot;Jadi sekarang akan menuju puncak lagi, yaitu puncak ketiga kalau, kemudian gelombang ini, atau puncak ketiga ini, akan menimbulkan puncak yang lebih kecil dari Juni 2021, dan mungkin lebih kecil dari Desember 2020, kasus hariannya tidak akan menyentuh 20 ribu,&quot; jelas Miko.

<h3>Mengapa begitu?</h3>

Miko menyebut ada efek dari antibodi pasca divaksinasi dan pasca terinfeksi COVID-19. Keduanya membantu laju penularan kasus Corona di masyarakat tak setinggi beberapa waktu lalu.

&quot;Karena yang divaksinasi sudah meningkat, yang terinfeksi sudah meningkat, bahkan waktu Juli menurut saya orang yang terinfeksi sudah mencapai 50 persen atau lebih,&quot; sebutnya.

&quot;Iya kalau trennya menurun, cuma menurut saya menurunnya di angka berapa itu yang menjadi tanda tanya begitu, karena testing tracing belum maksimal. Jangan dimaknai ini terkendali, tapi kalau menurun saya setuju,&quot; pesan dia sembari tetap mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 jika protokol kesehatan kerap diabaikan.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

 
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5733586/tak-boleh-lengah-begini-prediksi-ahli-soal-gelombang-ketiga-corona-ri" target="_blank">Tak Boleh Lengah, Begini Prediksi Ahli Soal Gelombang Ketiga Corona RI</a>&quot; 
&nbsp;

Sejumlah pakar memprediksi Indonesia akan kembali menghadapi puncak kasus COVID-19 atau gelombang ketiga beberapa bulan mendatang. Ahli epidemiologi Faku...

mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-mungkinkah-gelombang-ketiga-covid-19-kembali-menyerang-indonesia-1632270862.jpg

Mungkinkah Gelombang Ketiga COVID-19 Kembali Menyerang Indonesia?

Winnetnews.com - &nbsp;Meski kasus COVID-19 di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami penurunan, para ahli mewanti-wanti adanya gelombang ketiga Corona. Untuk itu masyarakat masih diminta tetap berhati-hati dan tidak kendur dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada beberapa hal yang harus tetap dijalankan meski kasus Corona di Tanah Air sudah turun dan tetap mengacu pada strategi penanganan pandemi.

&quot;Ini yang perlu kita pahami untuk mencegah gelombang ketiga di pandemi ini atau sudah berubah menjadi endemi tetap guidance dari WHO harus kita jalankan,&quot; kata Menkes dalam konferensi pers, Senin (20/9/2021).

Selain memperkuat protokol kesehatan, deteksi kasus meliputi testing, tracing, dan treatment tidak boleh diabaikan. Program vaksinasi dan pelayanan rumah sakit juga harus ditingkatkan.

Sebelumnya disebutkan transmission rate atau tingkat penularannya pun di bawah rata-rata dunia. Transmission rate per 14 september adalah 0,59 atau di dibawah rata-rata 1.

Walau mulai terkendali, masih ada risiko kenaikan kasus karena adanya kenaikan mobilitas sehingga perlu tetap berhati-hati dan waspada.

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

&nbsp;

Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul &quot;<a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5732356/ada-risiko-gelombang-ketiga-covid-19-ini-strategi-menkes-agar-tak-terjadi" target="_blank">Ada Risiko Gelombang Ketiga COVID-19, Ini Strategi Menkes Agar Tak Terjadi</a>&quot;

 
&nbsp;

Meski kasus COVID-19 di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami penurunan, para ahli mewanti-wanti adanya gelombang ketiga Corona. Untuk itu masyaraka...

ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-ini-startegi-menkes-untuk-mencegah-terjadinya-gelombang-ketiga-covid-19-1632189719.jpg

GELOMBANG KETIGA COVID-19